TRIBUNNEWS.COM, LOS ANGELES - Sheikh Khalifa bin Hamad bin Khalifa Al Thani sebagai putra Emir Qatar memiliki gaya hidup yang sangat mewah.
Ia terungkap pernah berpesta dengan keluarga Kardashian dan mengendarai supercar saat menempuh studi di Los Angeles, Amerika Serikat ( AS).
Pangeran Qatar berusia 28 tahun diketahui gemar bergaul dengan selebriti saat menimba ilmu di University of Southern California (USC).
Menurut pemberitaan Daily Mail pada Selasa (21/7/2020), Al Thani dilaporkan tiba di Los Angeles dengan jet pribadi pada 2011.
Dia lalu mengunggah foto di hotel Beverly Wilshire yang terkenal di film Pretty Woman.
Dia memiliki armada supercar bernilai jutaan poundsterling, dan menikmati kamar suite mewah serta menyantap makan siang bernilai tinggi saat tinggal di Beverly Hills.
Sang pangeran juga konon memiliki 6 petugas keamanan (bodyguard), sopir pribadi, pembantu umum, pelatih, perawat, dan "pemecah masalah" saat tinggal di LA menurut Los Angeles Times.
Pelayannya tinggal di kamar seharga 600 dollar AS (Rp 8,8 juta, kurs Rp 14.700/dollar AS) per malam, sedangkan dia dan teman-temannya tinggal di kamar suite yang menghadap ke Rodeo Drive.
Dia kerap melancong ke Las Vegas bersama teman-temannya, dan dilaporkan sudah menghabiskan 300.000 dollar AS (Rp 4,4 miliar) selama 6 minggu menetap di sana pada 2014.
Di LA Al Thani dilayani sekelompok pelayan, termasuk seorang pria yang khusus membuatkan teh untuknya dan pelayan lainnya yang menyiapkan shisha-nya.
Teman-temannya termasuk Scott Disick dari serial tv AS Keeping Up with the Kardashians.
Pada Mei 2015 Kourtney Kardashian yang berpacaran dengannya pernah berpose di atas kap mobil McLaren, dan mengunggahnya di Instagram dengan caption "Terima kasih atas tumpangannya @KHK".
Baca: Sheikh Mansour Pemilik Klub Terkaya di Liga Inggris Bakal Tergusur Oleh Pangeran Arab Saudi
Al Thani awalnya mendaftar di LA Mission College di Beverly Hills pada 2011 lalu pindah ke USC.
Sang pangeran kabarnya membuat "daftar dekan" yang mengakui prestasi tingginya di universitas, tiga kali selama tahun-tahunnya di USC.
Dia lalu kembali ke Timur Tengah untuk bergabung dengan layanan keamanan internal Qatar lima tahun lalu, setelah USC memberinya "dispensasi khusus" untuk mengejar gelar S2 dari jarak jauh.