Rabu pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi UEA ingin membeli F-35, tetapi menambahkan masalah itu sedang ditinjau dan mereka akan melihat apa yang terjadi.
Menteri Luar Negeri UEA mengatakan Abu Dhabi tertarik untuk membeli jet canggih tersebut, tetapi menekankan minatnya muncul sebelum kesepakatan dengan Israel diumumkan.
AS mulai mengirimkan F-35 ke Israel pada akhir 2017. Negara mungil tersebut diduga menggunakannya untuk misi pemboman di Suriah dan Irak sejak saat itu.
Negara ini memiliki setidaknya 26 pesawat F-35i yang telah dikirim dan beroperasi aktif. Dua lusin lagi sedang dipesan, dan total 75 unit direncanakan akan dibeli.
Turki adalah satu-satunya negara di kawasan yang direncanakan AS untuk mendapatkan jet F-35, tetapi Washington membatalkan rencana tersebut.
AS mengeluarkan Ankara dari daftar program tersebut pada pertengahan 2019, setelah Turki menerima pengiriman system rudal pertahanan udara S-400 buatan Rusia.
AS telah memberikan puluhan miliar dolar bantuan militer kepada Israel selama bertahun-tahun, termasuk $ 3,8 miliar pada tahun fiskal 2019.
Tel Aviv diharuskan membelanjakan sebagian dari dana ini untuk peralatan militer AS. Menurut angka yang dikumpulkan Stockholm International Peace Research Institute, antara 2008 dan 2018, Israel adalah pembeli terbesar ke-12 peralatan militer AS selama dekade itu.
Mereka menghabiskan sekitar $ 2,91 miliar untuk senjata Amerika. UEA, sementara itu, telah berbelanja senjata sekitar $ 7,6 miliar dari AS selama periode yang sama.
Arab Saudi menduduki puncak daftar pemborong senjata dari AS. Saudi mengeluarkan $ 13,72 miliar dari 2008-2018, termasuk $ 3,35 miliar pada 2018 saja.(Tribunnews.com/Sputniknews/Haaretz/xna)