"Sekarang telah naik berlipat ganda tanpa memberitahu warga desa," jelasnya.
Setelah keluarga memutuskan tidak jadi kremasi di rumah sakit, mereka langsung mengabarkannya ke desa.
Para tetangga menyumbang kayu dan dikremasi di pinggir jalan sore harinya.
"Keluarga dan teman-teman kemudian menginformasikan kepada desa dan setiap rumah menyumbangkan kayu, jenazah dikremasi di pinggir jalan pada sore hari setelah penduduk desa tidak dapat menemukan solusi," kata Bharat Rathod.
Mohan meninggalkan ibunya yang berusia 60 tahun, Manu, serta kedua putranya Jayesh dan Dev yang masing-masing berusia 17 dan 12 tahun.
Atul Patel, salah satu pengelola krematorium, mengatakan bahwa manajemen memutuskan untuk menaikkan biaya kremasi.
Baca: Petugas Kremasi di China Kelelahan Bekerja Bakar Jasad Korban Virus Corona 24 Jam Non Stop
Baca: Kisah Ayah di India Kayuh Sepeda 7 Jam demi Anak Ikut Ujian Sekolah, Tak Punya Uang buat Naik Bus
Pengelolaan krematorium saat ini bertambah mahal karena sumbangan sudah berhenti.
"Kami tidak punya pilihan selain menaikkan biaya," katanya.
Pandemi tidak hanya mempengaruhi kehidupan masyarakat, nampaknya juga kematian mereka.
India menduduki posisi ketiga jumlah infeksi Covid-19 terbanyak di dunia.
Worldometers pada Kamis (27/8/2020) mencatat ada 7.204 kasus infeksi baru.
Sehingga kini jumlahnya sebanyak 3.314.953 kasus.
Adapun korban tewas sejumlah 60.652, bertambah 23.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)