TRIBUNNEWS.COM - Jacob Blake, seorang warga kulit hitam, ditembak di punggung hingga tujuh kali oleh polisi, jadi pemicu kerusuhan di Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat.
Karena insiden penembakan tersebut, gerakan Black Lives Matter di Amerika Serikat kembali meningkat.
Kandidat wakil presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris menyatakan, petugas yang menembak Blake Jacob hingga tujuh kali harus dihukum.
Presiden AS Donald Trump akhirnya berkomentar mengenai insiden penembakan Jacob Black.
Namun, saat diwawancarai jurnalis di New Hampshire pada Jumat (28/8/2020), Trump tidak merespons pernyataan yang disampaikan Kamala.
"Yah, saya memantaunya dengan sangat serius. Saya akan mendapatkan laporannya, dan saya akan memberi tahu Anda," jelasnya kepada WMUR.
Baca: Reaksi Para Pemimpin Dunia Terhadap Pengunduran Diri PM Jepang Shinzo Abe, Trump: Teman Baik Saya
Presiden berusia 74 tahun itu mengatakan, dia tidak menyukai dengan kabar bagaimana pria berusia 29 tahun itu ditembaki di punggung.
"Saya kira sebagian besar orang akan sepakat dengan saya. Tapi kami akan mendapatkan laporannya segera, kami akan segera membahasnya," janjinya.
Dalam Konvensi Partai Republik Kamis malam (27/8/2020), Trump sama sekali tidak memberikan komentar atas penembakan Kenosha.
Baca: Donald Trump Serang Joe Biden: China Sangat Ingin Dia Menangkan Pilpres AS
Daripada mengomentarinya, presiden ke-45 "Negeri Uncle Sam" tersebut memutuskan untuk mengecam bentrokan antara massa dengan penegak hukum.
"Ketika ada kesalahan di polisi, sistem peradilan harus meminta pertanggungjawaban pelaku sepenuhnya," kata dia dalam pidatonya.
Meski begitu, Trump menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa menoleransi kondisi di mana demonstran melakukan kerusakan dan kericuhan.
Dia kemudian menyatakan bahwa Partai Republik mengecam kota-kota yang dikuasai oposisi Demokrat seperti di Kenosha, Minneapolis, Portland, hingga New York.
Dilansir Daily Mail Sabtu (29/8/2020), Asosiasi Polisi Profesional Kenosha menawarkan versi yang berbeda dari yang dilaporkan selama ini.
Dalam versi asosiasi, Blake disebut mempunyai pisau di mobilnya, di mana dia sempat "bergelut melawan polisi" sebelum ditembak.
Berdasarkan versi polisi, mereka menuturkan bahwa Jacob Blake memiting salah satu dari mereka, dan melawan saat akan dilumpuhkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jacob Blake Ditembak 7 Kali di Punggung, Trump Akhirnya Berkomentar