News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perdana Menteri Baru Jepang

Mantan Menteri Pertahanan Jepang Shigeru Ishiba Diprediksi Gantikan Shinzo Abe

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Sekretaris Jenderal partai demokrat liberal (LDP) Shigeru Ishiba

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Pertahanan Jepang Shigeru Ishiba diprediksi akan menggantikan posisi Shinzo Abe sebagai Perdana Menteri.

Jajak pendapat mengungkapkan, Shigeru Ishiba merupakan pilihan paling populer di kalangan publik untuk menjabat sebagai perdana menteri selanjutnya.

Mengutip Times of India, Shigeru Ishiba dikenal sebagai sosok kritikus Abe yang cukup vokal.

Jika dia maju sebagai calon perdana menteri, Ishiba harus menghadapi perjuangan yang berat.

Baca: Mantan PM Jepang Abe Cerita Istrinya Sempat Mengonsumsi Makanan Kesehatan untuk Hewan Peliharaan

Baca: Cerita di Balik Terpilihnya Yoshihide Suga, PM Jepang yang Baru Pengganti Shinzō Abe

Mantan Sekretaris Jenderal partai demokrat liberal (LDP) Shigeru Ishiba (Richard Susilo)

Mengingat sebelumnya, Sekretatis Kabinet Yoshihide Suga dikabarkan telah menerima dukungan dari beberapa faksi utama dalam Partai Demokrat Liberal yang berkuasa untuk menduduki kursi perdana menteri. 

Pemilihan Perdana Menteri Jepang

Untuk diketahui, cara pemilihan perdana menteri di Jepang tidak menggunakan suara secara langsung.

Di bawah sistem politik parlementer, anggota parlemen lah yang memilih perdana menteri, biasanya yang terpilih kemudian menjadi pemimpin partai yang berkuasa.

Baca: Jepang Sukses Bikin Mobil Terbang Pertama di Dunia, Angkut 2 Penumpang, Akan Dipasarkan di Indonesia

Baca: Rustono Akui Keberhasilannya Jadi Raja Tempe Berkat Dukungan Orang Indonesia yang Ada di Jepang

Shigeru Ishiba Memiliki Suara 34 Persen Dukungan

Lebih jauh, Shigeru Ishiba dilaporkan memilki sekira 34 persen dukungan publik.

Total tersebut dua kali lipat lebih besar dari Suga yang memiliki 14 persen dukungan.

Kyodo News akhir pekan lalu melaporkan, Yoshihide Suga merupakan kandidat terpopuler ke-2 untuk posisi perdana menteri yang akan menggantikan Shinzo Abe. 

Sementara, jajak pendapat Nikkei/TV Tokyo menunjukkan Ishiba memiliki 28 persen dukungan, diikuti oleh Menteri Pertahanan saat ini Taro Kono dengan 15 persen.

Jajak pendapat memaparkan, Suga berada di tempat keempat dengan 11 persen.

Survei tersebut menyoroti perpecahan antara opini publik dan politik internal LDP.

Baca: Bukan Yoshihide Suga, Tapi Shigeru Ishiba Paling Dipilih sebagai PM Jepang Versi Jajak Pendapat 

Baca: Maju Dalam Pemilihan, Yoshihide Suga Diaebut Calon Kuat Gantikan Abe Jadi PM Jepang

Baca: Profil Yoshihide Suga, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang yang Digadang-gadang Penganti Shinzo Abe

Shinzo Abe Enggan Berkomentar Soal Kandidat PM Jepang

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tidak mau berkomentar mengenai calon penggantinya, usai menyatakan mundur dari jabatannya, Jumat (28/8/2020).

Bahkan saat konferensi pers itu, Abe tidak menyebut nama-nama kandidat yang berpotensi untuk meneruskan kursi yang ia tinggalkan.

Dia memilih untuk berpesan agar penerusnya mampu memerangi virus corona (Covid-19).

Shinzo Abe mengumumkan pengunduran dirinya karena kondisi kesehatannya yang memburuk pada Jumat (28/8/2020).

Baca: Janji Mantan PM Jepang Shinzo Abe kepada Presiden Trump, Pastikan Olimpiade Tetap Berlangsung 2021

Baca: Via Telepon, Trump Sebut Shinzo Abe sebagai PM Terbesar dalam Sejarah Jepang

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe setelah konferensi pers di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo pada 17 April 2020. (Kiyoshi Ota / POOL / AFP)

"Saya telah memutuskan akan mundur sebagai perdana menteri, dengan keyakinan tidak dapat terus menjadi perdana menteri jika saya tidak memiliki keyakinan bahwa saya dapat melaksanakan pekerjaan yang dipercayakan kepada saya oleh masyarakat," ujar Abe, (65) dalam konferensi pers, seperti dilansir Reuters, Jumat (28/8/2020).

Dia mengatakan dia telah memutuskan untuk mundur sekarang untuk menghindari kekosongan politik ketika negara sedang berjuang mengatasi wabah virus corona.

"Saya minta maaf dari lubuk hati terdalam, meskipun masa jabatan saya masih tersisa satu tahun lagi dan di tengah-tengah berbagai kebijakan dan virus corona," kata Abe. 

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini