Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Adik perempuan Kim Jong Un dikabarkan menghilang dari penglihatan publik selama lebih dari sebulan.
Kim Yo Jong digambarkan sebagai orang 'nomor dua' setelah mewakili rezim di acara-acara resmi dan memegang pengaruh atas kebijakan negara.
Dia bahkan dilihat sebagai penerus Kim Jong Un di tengah rumor menurunnya kesehatan sang diktator.
Baca: Kim Jong Un Perintahkan Lockdown 2 Kota di Korea Utara Gara-gara Wanita Nyasar
Namun, seorang ahli mengatakan kepada media Korea Selatan, Chosun Ilbo, di masa lalu Korea Utara telah menurunkan siapa pun yang dipandang sebagai orang 'nomor dua.'
Meskipun adik perempuan Kim mungkin mendapatkan perlakuan khusus sebagai anggota dinasti yang berkuasa, tapi tetap harus melalui pemeriksaan ketat.
"Di masa lalu, siapa pun akan kehilangan posisi mereka saat mereka digambarkan sebagai orang nomor dua di Utara," kata profesor Nam Sung-wook dari Universitas Korea.
"Harus ada pemeriksaan ketat, meskipun Kim Yo Jong adalah anggota keluarga," lanjutnya.
Baca: Kim Jong Un Peringatkan Bencana Angin Topan dan Wabah Virus Corona di Korea Utara
Kim Jong Un sebelumnya membersihkan pamannya sendiri untuk mengamankan kekuasaannya setelah menggantikan ayahnya Kim Jong Il pada 2011.
Terakhir kali adik perempuan sang diktator terlihat di depan umum pada 27 Juli lalu.
Banyak pihak menduga ia sedang menarik diri untuk menghindari spekulasi lebih lanjut tentang perannya.
Baca: Diisukan Koma, Kim Jong Un Tampak Sehat Pimpin Rapat Bahas Covid-19 dan Topan
Dia terakhir muncul di sebuah acara untuk menandai 67 tahun gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea, meskipun tidak ada perjanjian damai yang pernah ditandatangani.
Minggu lalu dia tidak hadir pada pertemuan Partai Buruh yang berkuasa, setelah menghadiri banyak pertemuan serupa sebelumnya.
Istri Kim Jong Un, Ri Jol Su juga tidak terlihat sejak Januari lalu yang menyebabkan spekulasi dia telah memiliki anak lagi.
Pasangan ini diyakini memiliki tiga anak, dengan anak bungsu yang lahir pada 2017, menurut dinas intelijen Korea Selatan.
Anak tertua adalah seorang putra berusia 10 tahun.
Artinya tidak ada satu pun dari mereka dapat mengendalikan rezim jika Kim Jong Un lumpuh atau mati. (Daily Star Post/Chosun Ilbo/Yonhap/Reuters/AP)