News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sepatu Nike Ditukar Ayam & Jaket untuk Beras 6 Kg, Barter Kuno Eksis di Filipina karena Covid-19

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi barter

TRIBUNNEWS.COM - Perjuangan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari di Filipina mendorong kembalinya lagi tradisi barter bagaikan zaman dahulu.

Salah satunya dilakukan seorang ibu, Lorraine Imperio.

Demi bisa makan ayam, Lorraine rela menukar sepatu slip on merek Nike-nya.

Dia membarternya lewat situs barter online.

Dikutip dari Al Jazeera, banyak situs serupa bermunculan di Filipina selama lockdown Covid-19. 

Covid-19 menyebabkan jutaan orang terkena PHK dan terpaksa tinggal di rumah selama lockdown.

Baca: Mulai Hari Ini, Malaysia Larang WNI Juga Warga India dan Filipina Masuk Negaranya

Baca: Filipina Buru 2 Teroris WNI Kelompok Abu Sayyaf Terkait Bom di Kota Jolo

Sepanjang Maret 2020, JAPFA mengekspor berbagai produk pertanian dan perikanan ke Amerika, Jepang, Taiwan, Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), Singapura, Filipina, Myanmar, Vietnam, dan Malaysia (ist)

Meski tidak ada penghasilan, mereka terus mencari cara untuk bertahan hidup.

Salah satu cara yang dinilai manjur adalah barter ini.

Banyak orang Filipina yang menawarkan barter via Facebook, diantaranya perkakas dapur, mainan anak, hingga tas desainer.

Benda-benda tersebut kebanyakan ingin ditukar dengan makanan.

"Saat ini sangat sulit. Anda tidak tahu dari mana Anda akan mendapatkan uang untuk melunasi tagihan belanjaan," kata Lorraine.

Lorraine memiliki dua anak dan suaminya bekerja paruh waktu di sebuah toko donat di Manila.

Jam kerja suaminya dipangkas karena pandemi.

Hal ini turut mempengaruhi upahnya, kini sebulan hanya bisa mengantongi sekitar 9.000 peso (Rp 2,7 juta) dan setengahnya habis untuk sewa apartemen.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini