News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ahli Virologi Klaim China Tutupi Kebenaran Covid-19, Li Meng Yan: Virus Itu Buatan Manusia

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahli virologi Tiongkok, Dr Li-Meng Yan, dalam foto, adalah seorang virologi dan whistleblower Tiongkok yang percaya bahwa pemerintah Tiongkok dan Organisasi Kesehatan Dunia mengetahui tentang penularan COVID-19 dari orang ke orang jauh lebih awal dari yang dilaporkan

 

Baca: Spesimen Terkait Covid-19 yang Diperiksa Hari Ini Merosot dari Target

Laporan Dr Yan tentang Penularan dari Manusia ke Manusia Tak Ada yang Menanggapi

Lebih jauh, Yan mengaku dia melihat 'tidak ada yang menanggapi' laporannya tentang penularan dari manusia ke manusia, dan sementara ada ketakutan di sekitar pemerintah China, dia 'tidak bisa diam'. 

Sejak awal, Dr Yan memutuskan untuk menyebarkan pesan ini ke dunia dan itu sangat menakutkan di dunia karena saya seorang dokter.

"Saya tahu jika saya tidak mengatakan yang sebenarnya kepada dunia, saya akan menyesalinya sendiri di masa depan," imbuhnya.

"Saya tidak pernah mengira ini akan terjadi ketika saya melakukan penelitian rahasia, saya (berpikir) saya akan berbicara dengan supervisor saya dan mereka akan melakukan hal yang benar atas nama pemerintah," tambahnya.

"Tapi yang saya lihat adalah tidak ada yang menanggapi itu," ungkapnya.

Baca: Tingkah Laku Paus Orca yang Tak Biasa Membingungkan Ilmuwan, Perahu Layar Diserang Berulang Kali

Dia mengatakan, meski orang-orang takut pada pemerintah, sesuatu yang mendesak ini harus ditanggapi dengan cepat.

"Waktu Tahun Baru Imlek, (saya tahu) ini adalah virus yang berbahaya dan semua hal ini berarti saya tidak bisa diam, ada manusia dan kesehatan global (dalam bahaya)," katanya.

Komisi Kesehatan Nasional China Bantah Virus Corona dari Laboratorium

Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional China membantah wabah dimulai di laboratorium, dengan mengatakan tidak ada bukti virus korona baru dibuat di laboratorium. 

"Faktanya adalah tidak ada penundaan atau penutupan apa pun dari pemerintah China," kata seorang juru bicara mengatakan kepada ITV.

"Mereka melaporkan data virus dan menyampaikan informasi secepat mungkin ke komunitas internasional," tambahnya.

"Begitu kasus diidentifikasi di kota Wuhan, China segera bertindak untuk melakukan penyelidikan guna menghentikan penyebaran penyakit," tegasnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini