Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Rapat Reguler Kabinet terakhir Shinzo Abe dihadiri lengkap semua anggota kabinet Jepang di Kantor PM Jepang, Selasa (15/9/2020) pagi.
Sementara Rabu (16/9/2020) besok dijadwalkan Perdana Menteri ke-99 Jepang akan dilantik di parlemen (Diet).
"Pagi tadi dilakukan rapat reguler kabinet terakhir sekitar setengah jam di Kantor PM Jepang," ujar sumber Tribunnews.com, Selasa (15/9/2020).
Pada pagi hari tanggal 15 September, pemerintah mengadakan rapat kabinet reguler terakhir dari pemerintahan kedua Shinzo Abe, yang diketuai oleh Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, yang terpilih sebagai presiden baru LDP (Partai Liberal Demokrat) di kantor Perdana Menteri.
Sebagai aturan umum, rapat kabinet reguler diadakan dua kali seminggu pada hari Selasa dan Jumat, dan kali ini pada tanggal 15 September, di kantor Perdana Menteri setelah pukul 10.00, sebagai rapat kabinet reguler terakhir untuk pemerintahan Abe yang kedua, selama kurang lebih 30 menit.
Baca: Menang Pemilu Partai Liberal Demokrat, Yoshihide Suga Pastikan Duduk di Kursi PM Jepang
Perdana Menteri Abe dan semua menteri lainnya menghadiri rapat kabinet, dan Suga yang terpilih sebagai Ketua LDP baru sebagai moderator dengan wajah yang tampak kelelahan karena baru selesai diangkat sebagai Ketua LDP kemarin.
"Pada pertemuan Kabinet, Perdana Menteri Abe dan Suga tidak membuat pernyataan khusus. Perdana Menteri Abe merasa bahwa ia memiliki pijakan yang kokoh dan corak yang sangat baik. Sekretaris Suga mungkin lelah, tapi tampaknya tetap bekerja sepenuh hati," kata Wakil Menteri Nishimura pada konferensi pers setelah pertemuan kabinet.
Pada tanggal 16 September besok PM Jepang yang baru akan dilantik di parlemen Jepang (Diet).
Sebelum pemilihan perdana menteri di parlemen luar biasa, rapat kabinet luar biasa akan diadakan untuk merangkum pengunduran diri para menteri.
Setelah Suga diangkat sebagai PM Jepang besok, maka akan diumumkan kabinet Jepang yang baru di bawah kepemimpinan PM Jepang ke-99, Yoshihide Suga.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Taro Aso mengatakan pada pertemuan Kabinet bahwa ada pandangan yang berkembang bahwa dia akan diperlakukan di pos-pos penting.
"Ini adalah darurat, bukan waktu normal. Para menteri hari ini siap menghadapi situasi ini jika mereka disuruh "menerima" pada jabatan masing-masing," ujarnya.
Baca: PM Jepang Shinzo Abe Mundur, Dukungan Terhadapnya dan Partai LDP Malah Makin Meningkat
Aso juga menekankan kabinet baru mendatang akan fokus terlebih dulu kepada penanganan Covid-19.
"Dengan berakhirnya masa jabatan pada Oktober tahun depan, sangat penting kabinet dibubarkan, dan mengingat akan ada Olimpiade tahun depan, maka akan dibubarkan lebih awal. Itu harus dipertimbangkan, tapi saya tidak punya hak untuk membubarkan. Jadi idenya adalah kasusnya secara keseluruhan," kata Taro Aso mengenai pembubaran dan pemilihan umum anggota parlemen.
Selain itu, pemerintah mengumumkan pekan lalu wacana Perdana Menteri Abe mengenai kebijakan baru pencegahan rudal.
"Bagaimana Anda melindungi Jepang karena negara-negara tetangga secara aktif memperoleh teknologi rudal baru? Perdebatan apakah akan melanjutkan harus dilakukan dengan tegas. Pemikiran saya akan diteruskan ke Perdana Menteri yang baru," ungkap Abe.
Sementara itu baru terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com