Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR-- Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan pemungutan suara mosi tidak percaya harus diadakan di Parlemen untuk menentukan apakah Perdana Menteri Muhyiddin Yassin masih memiliki dukungan mayoritas untuk memimpin pemerintahan.
Parlemen juga harus memilih untuk memutuskan siapa yang memiliki dukungan mayoritas menjadi perdana menteri, kata Mahathir, daripada menyerukan pemilihan umum baru di tengah pandemi Covid-19.
"Sejak Muhyiddin dilantik sebagai perdana menteri, saya telah meminta pemungutan suara mosi tidak percaya untuk diadakan di Parlemen untuk menyelesaikan masalah ini," kata Dr Mahathir dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir The Straits Times, Jumat (25/9/2020).
"Jika hal ini dapat dilakukan, maka kita dapat menghindari pemilihan umum pada saat kita masih berjuang melawan pandemi Covid-19."
Baca: Tiga Skenario Politik Raja Malaysia untuk Buktikan Klaim Anwar Ibrahim
Baca: Berusaha Digulingkan Oposisi yang Dipimpin Anwar Ibrahim, Muhyiddin: Saya Masih Perdana Menteri Anda
Mahathir mengatakan hal ini menyusul klaim pemimpin oposisi Anwar Ibrahim pada Rabu (23/9/2020), ia memiliki mayoritas dukungan parlemen untuk membentuk pemerintahan yang baru.
Pada pemungutan suara terakhir di parlemen pada Juli lalu, Muhyiddin memiliki 113 anggota parlemen mendukungnya, dan 109 mendukung oposisi.
Namun kini Mahathir mengatakan musuh bubuyutan politik Anwar Ibrahim, Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) telah menyatakan dukungannya kepada pemimpin oposisi Malaysia menjadi Perdana Menteri ke-9 negeri “Jiran.”
Dukungan itu kata dia, dipertegas presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi, banyak kadernya di parlemen mendukung pemimpin oposisi Anwar Ibrahim.
Bahkan Ahmad Zahid, mengatakan dia menyadari banyak anggota parlemen dari UMNO dan koalisi Barisan Nasional (BN) mendukung Anwar Ibrahim.
Mahathir mengatakan, "Jika kita menerima pernyataan Zahid sebagai benar dan didasarkan pada posisinya sebagai pimpinan UMNO dan kepala BN, ini berarti Muhyiddin tidak bisa lagi menekankan dia memiliki mayoritas yang solid untuk menjadi PM."
"Yang penting sekarang adalah untuk mempelajari apakah PM masih memiliki mayoritas untuk tetap dalam posisinya. Atau apakah Anwar memiliki mayoritas atau tidak adalah masalah terpisah yang dia (Anwar) perlu buktikan."
Berbagai sumber menyatakan pada Kamis (24/9/2020), sekitar 15 anggota parlemen dari UMNO yang mendukung PM Muhyiddin, sekarang berbalik ke Anwar Ibrahim.
Raja Malaysia, Sultan Abdullah Ri'ayatuddin, masih dirawat di rumah sakit untuk hari ketiga pada Kamis (24/9/2020). Karena alasan itu pula, pertemuan yang direncanakan dengan Anwar gagal digelar pada Selasa (22/9/2020).
Sementara itu, Muhyiddin pada Rabu (23/9/2020), mengeluarkan pernyataan untuk mengatakan sampai klaim Anwar terbukti melalui proses konstitusional, ia tetap perdana menteri yang sah.
Berdasarkan berbagai sumber menyebut 120 parlementarian telah menyatakan dukungannya kepada suami Wan Azizah itu. Ada juga yang mengatakan 123 anggota parlemen.
Bahkan, ada sumber yang dekat dengan Anwar Ibrahim menyatakan kepada Malay Mail, Kamis (24/9/2020), dia memiliki minimal 129 dukungan hingga 138 suara parlemen.
Untuk diketahui perlu minimal 112 dari total 222 kursi di Dewan Rakyat untuk membentuk pemerintahan baru.(The Straits Times/Malay Mail/The Star/Bernama)