Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebagian besar atau sekitar 80 persen masyarakat di Perfektur Gunma yang terinfeksi virus corona merupakan warga asing, sedangkan sisanya (20 persen) adalah warga Jepang.
"Dari data yang kami terima, ternyata minggu ini yang terinfeksi Corona paling banyak, 80 persen pada warga asing yang ada di Gunma," ungkap Gubernur Gunma, Ichita Yamamoto, Jumat (25/9/2020).
Perfektur Gunma telah memutuskan untuk mengambil tindakan tambahan seperti menyebarluaskan informasi bekerja sama dengan kedutaan besar masing-masing negara, mengatakan bahwa penularan virus corona terus berlanjut di antara warga negara asing.
Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Yamamoto dari Prefektur Gunma pada konferensi pers pada tanggal 25 September lalu.
Berdasarkan hal tersebut, dari 86 orang yang dipastikan terinfeksi virus corona baru di prefektur tersebut pada minggu hingga tanggal 24 September, sekitar 80 persen di antaranya adalah warga negara asing, bahkan lebih tinggi dari 70 persen pada periode minggu sebelumnya.
Baca: Mulai Oktober 2020, Maksimal Hanya 1.000 Orang Asing yang Boleh Masuk Jepang
Umumnya korban yang terinfeksi banyak yang terkonsentrasi di bagian timur Perfektur Gunma.
Perfektur menggunakan pesan telepon untuk memperkuat kegiatan kesadaran seperti menelepon dalam bahasa Portugis dan Spanyol, tetapi sebagai tindakan tambahan, bekerja sama dengan kedutaan besar seperti Brasil dan Peru, informasi akan dikirim dan selebaran yang menarik perhatian akan dipasang.
Hal tersebut akan didistribusikan ke wilayah yang lebih luas dari Perfektur Tochigi dan penerjemah akan dikirim ke Kantor Kesehatan dan Kesejahteraan.
"Kami akan terus bekerja sama dengan organisasi terkait dan melakukan yang terbaik untuk mencegah penyebaran infeksi sehingga orang asing dapat menerima informasi yang diperlukan," tambah Gubernur Yamamoto.
Baca: Jika Vaksin Belum Juga Diedarkan, WHO Peringatkan Kematian Akibat Corona Bisa Meningkat 200 Persen
Di sisi lain, mengenai tingkat kewaspadaan perfektur itu sendiri, meskipun akan terus berada di level "2", dikatakan bahwa itu dalam situasi menit terakhir sebelum dinaikkan menjadi level "3".
Sehingga perlu untuk menghindari tempat-tempat di mana banyak orang makan malam bersama berdekatan di malam hari khususnya.
Gubernur juga mengingatkan pencegahan semua warganya dengan selalu menggunakan masker, disinfektan, jauhkan keramaian, dan sebagainya.
Sementara itu telah terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com