News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Armenia vs Azerbaijan

PBB Adakan Pembicaraan Darurat di Hari Ketiga Perang Armenia dan Azerbaijan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto yang dirilis Kementerian Pertahanan Armenia pada 27 September 2020, menunjukkan ketika tentara mereka menghanguskan tank Azerbaijan di garis depan wilayah yang dikuasai separatis di Nagorny Karabakh.

TRIBUNNEWS.COM - Dewan Keamanan PBB mengatakan akan mengadakan pembicaraan darurat untuk mencoba mengakhiri pertempuran di Armenia dan Azerbaijan.

Diketahui, Armenia dan Azerbaijan saling tuduh melancarkan serangan di luar Nagarno-Karabakh yang menewaskan satu warga sipil.

Mengutip The Guardian, Kementerian Luar Negeri Armenia mengatakan, warga sipil yang tewas itu tinggal di Vardenis.

Ia tewas setelah pasukan Azerbaijan menembaki insfrastuktir sipil-militer di perbatasan.

Kementerian setempat juga mengklaim, bus umum di kota itu dibakar oleh drone tak berawak.

Baca: 13 Fakta Armenia, Negara di Pegunungan Kaukasus yang Berbatasan Langsung dengan Azerbaijan

Baca: Perang Armenia-Azerbaijan Terus Berkecamuk, Artileri Berat Dikerahkan

Angkatan bersenjata Azerbaijan menembakkan artileri selama pertempuran dengan Armenia. (Via Kontan.co.id)

Saling Tuduh

Lebih jauh, Kementerian pertahanan Azerbaijan sebelumnya menuduh Armenia menembaki wilayah Dashkasan, utara Nagorno-Karabakh.

Tetapi, klaim tersebut dibantah oleh kementerian luar negeri Armenia.

Ketika kekhawatiran tumbuh dari konflik yang meluas, Dewan Keamanan PBB mengatakan akan mengadakan pembicaraan darurat di balik pintu tertutup.

Pertemuan tersebut akan diadakan pada pukul 17:00 ET (21:00 GMT) pada hari Selasa.

Baca: Korban Tewas Terus Bertambah, Perang Azerbaijan-Armenia Hari Kedua 59 Orang Meninggal

Tank Armenia. (ist)

 

Baca: Hari Kedua Armenia vs Azerbaijan Berperang, 21 Orang Dilaporkan Tewas

Secara terpisah, Belgia secara resmi meminta sesi tersebut, setelah Prancis dan Jerman mendorong agar sesi itu dimasukkan dalam agenda.

Pada Minggu pagi, Estonia, Anggota Dewan PBB tidak tetap, menekankan perlunya pembicaraan seperti itu tentang pecahnya kekerasan mematikan di wilayah separatis.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini