TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - India nekat mengizinkan sekolah, bioskop, dan kolam renang akan dibuka kembali setelah lockdown virus corona selama berbulan-bulan.
Hal ini disampaikan Kementerian Dalam Negeri pada Rabu (30/9/2020) kemarin.
Padahal, para ahli telah memperingatkan aturan tersebut akan menjadikan India menjadi yang paling parah terdampak Covid-19.
Rumah bagi 1,3 miliar orang ini telah mencatat lebih dari 6,2 juta kasus pada Rabu (30/9/2020).
Menjadikannya sebagai peringkat kedua setelah Amerika Serikat, dengan lebih dari 97.000 kematian.
Baca: Maskapai India Berencana Akan Buka Penerbangan Wisata, Solusi Liburan saat Pandemi Covid-19
Baca: Taj Mahal Kembali Dibuka Di Tengah Masih Tingginya Kasus Covid-19 di India
Tetapi pemerintah secara bertahap memulai kembali kegiatan untuk menyelamatkan ekonomi yang terpukul parah akibat lockdown.
Seperti jutaan orang, terutama orang miskin yang kehilangan mata pencaharian mereka.
Kelas untuk siswa berusia 14 hingga 17 tahun diizinkan untuk dilanjutkan di beberapa negara bagian minggu lalu.
Tetapi pengumuman baru tersebut memengaruhi semua sekolah.
"Untuk pembukaan kembali sekolah dan lembaga pembinaan, pemerintah (negara bagian dan teritori) telah diberi keleluasaan untuk mengambil keputusan setelah 15 Oktober secara bertingkat," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Baca: Klaim Virus Corona dapat Ditangkal Dengan Cara Berendam di Lumpur, Politisi India Positif Covid-19
Baca: Agar Bisa Tidur Bersama Wanita Lain, Pria India Ini Ngaku Terpapar Covid-19 pada Istrinya
"Pembelajaran online dan jarak jauh "harus didorong" dan siswa tidak dapat dipaksa untuk menghadiri kelas," tambahnya, dikutip dari CNA, Kamis (1/10/2020).
Institusi pendidikan tinggi tetap tutup, meskipun beberapa mahasiswa pascasarjana dan penelitian di program sains dan teknologi dapat kembali ke laboratorium.
Bioskop di negara yang terobsesi dengan film ini juga akan diizinkan untuk dibuka kembali dengan kapasitas 50 persen.
Sedangkan kolam renang dapat digunakan untuk pelatihan olahraga.
Penerbangan komersial internasional tetap ditangguhkan.
Baca: Kasus Covid-19 di India Terus Melonjak Dekati AS, Masyarakat Dianggap Tak Lagi Takut Terpapar Virus
Namun ada maskapai yang beroperasi secara terbatas untuk mengizinkan warga luar kembali ke negara asalnya.
Kereta, bus, penerbangan domestik, pasar, dan restoran telah dibuka kembali atau dilanjutkan pelayanannya, dengan beberapa batasan.
Virus ini awalnya menyerang wilayah metropolitan utama termasuk pusat keuangan Mumbai dan ibu kota New Delhi.
Namun virus juga menyebar ke daerah regional dan pedesaan.
Padahal, sistem perawatan kesehatan di pedesaan lebih rapuh dan tidak merata.
Hingga akhirnya infeksi Covid-19 di India melampaui 6,3 juta kasus.
Baca: Perampok di India Patuhi Protokol Kesehatan, Pakai Hand Sanitizer Sebelum Beraksi
Kasus virus corona di India bertambah 86.821 kasus dalam 24 jam terakhir menjadi 6,31 juta pada Kamis (1/10/2020) pagi.
Sedangkan kematian akibat infeksi virus corona naik 1.181 menjadi 98.678 kasus.
Hal itu berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan.
India melaporkan kontraksi ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Untuk kuartal hingga Juni, pandemi Covid-19 memaksa banyak bisnis tutup.
India juga memberlakukan salah satu penguncian paling ketat untuk mencegah penyebaran virus.
(Tribunnews.com/Maliana)