News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kaisar Jepang Naruhito Imbau Tenaga Pendidik Mengubah Cara Berpikir di Tengah Pandemi Corona

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kaisar dan Permaisuri Jepang bertemu wakil-wakil pendidik Jepang.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kaisar Jepang Naruhito mengimbau para tenaga pendidik untuk mengubah cara berpikir di tengah masa pandemi Corona.

"Saya mengambil kesempatan untuk melihat melalui Corona. Cara berpikir untuk berubah juga perlu diubah bagi para pendidik saat ini," kata Kaisar Jepang Naruhito, Kamis (1/10/2020) saat bertemu dengan 4 wakil tenaga pendidik di Istana Kekaisaran Tokyo.

Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri diberi pengarahan oleh mereka yang terlibat dalam pendidikan sekolah tentang situasi dan upaya saat ini sebagai efek dari virus corona yang terus berlanjut.

Kaisar telah menerima penjelasan rinci dari para ahli di berbagai bidang karena efek penyebaran infeksi terus berlanjut.

Kaisar Naruhito (kiri) didampingi pejabat tinggi badan kekaisaran Jepang dan diantar pendeta Shinto menuju pemakanan Kaisar Showadan Kaisar Taisho, Selasa (3/12/2019). (Foto NHK)

Empat orang, termasuk kepala sekolah SD dan SMP serta pimpinan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi, berbicara selama hampir dua jam, yang hampir dua kali lipat dari jadwal.

Kaisar juga memberi penghormatan atas berbagai kecerdikan yang dilakukan di lokasi sekolah, dan dia prihatin dengan pejabat sekolah, dengan mengatakan, "Saya pikir para guru juga cukup lelah."

Selain itu, Permaisuri dengan antusias mengajukan pertanyaan tentang kehidupan anak-anak, menangani keluarga miskin, pelecehan anak, dan perawatan mental.

Baca: Jepang Mulai Membuka Kembali Perbatasan untuk Perjalanan Internasional

Kemudian, pada masa liburan sekolah, ketika guru menjelaskan bahwa kesempatan untuk berbicara lebih dalam dari biasanya diciptakan dengan berinteraksi dengan siswa melalui telepon, komputer pribadi, terminal tablet, dan sebagainya.

"Saya terkesan dengan kata-kata terima kasih kepada staf dan minat Yang Mulia terhadap situasi anak-anak di Jepang saat ini," kata Asahiro Kina, ketua Asosiasi Direktur Sekolah Dasar Umum Metropolitan Tokyo, yang berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.

Sementara itu telah terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini