TRIBUNNEWS.COM - Calon wakil presiden Amerika Serikat 2020 Mike Pence dan Kamala Harris telah menuntaskan debat mereka pada Kamis (8/10/2020) pagi atau Rabu malam waktu setempat.
Debat cawapres perdana dan satu-satunya ini dinilai lebih tenang, jelas, dan lebih disiplin dibandingkan dengan debat perdana capres Donald Trump vs Joe Biden.
Namun meski nadanya lebih tenang, dengan dua sekat kaca plexiglass yang memisahkan para kandidat, "percikan api" beterbangan dari kedua sisi panggung.
Acara debat diadakan di Utah di hadapan sekelompok kecil penonton yang menerapkan physical distancing.
Debat dimulai dengan fokus pada pandemi virus corona yang dengan cepat meluas ke berbagai masalah kebijakan, termasuk perubahan iklim, perdagangan, pekerjaan, dan sikap Amerika terhadap China.
Baca: Fakta-fakta Debat Cawapres AS 2020 Kamala Harris vs Mike Pence: Debat Pertama dan Satu-satunya
Baca: Serang Balik Harris, Pence Tuding Joe Biden Jiplak Rencana Trump Tangani Covid-19
Sementara Pence, Harris, dan moderator Susan Page adalah satu-satunya yang berada di atas panggung, Presiden Donald Trump dan calon dari Partai Demokrat Joe Biden menjadi target terbesar perdebatan tersebut.
Harris menjatuhkan lawannya sejak awal.
"Rakyat Amerika telah menyaksikan kegagalan terbesar kepresidenan mana pun dalam sejarah negara kita," katanya, memulai serangan besar-besaran terhadap penanganan pemerintahan Trump atas krisis Covid-19.
Saat perdebatan bergeser fokus ke masalah ekonomi, di mana Trump mendapatkan suara tertinggi, Pence memberikan kritik paling tajamnya terhadap catatan kebijakan Biden.
Ketika Harris mengecam bahwa perang perdagangan administrasi Trump dengan China, Pence menjawab: "Joe Biden tidak pernah melawannya."
Dilansir CNBC, inilah 4 hal yang menjadi sorotan dalam debat cawapres AS 2020 Mike Pence vs Kamala Harris.
1. Virus corona menjadi pusat perhatian
Debat dimulai dengan pertanyaan tentang virus corona, yang telah membunuh lebih dari 210.000 orang di AS.
Harris menyoroti jumlah kematian yang mengejutkan di AS, dan mengecam Gedung Putih karena gagal bertindak pada hari-hari awal pandemi.