News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Masih Batuk-batuk saat Wawancara, Donald Trump Mengaku Kondisi Sudah Membaik

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto 1 Oktober 2020 menunjukkan Presiden AS Donald Trump tiba di Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Maryland pada 1 Oktober 2020 setelah dia kembali ke Washington, DC setelah penggalangan dana di Bedminster, New Jersey.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Donald Trump mengalami kesulitan bicara saat wawancara dengan Fox News melalui telepon, Kamis (8/10/2020).

Di satu titik, dia terdengar berdeham atau batuk-batuk  kecil yang tertahan, sebelum akhirnya suaranya terhenti.

Sepekan lalu, Trump mengumumkan bahwa dia dan istrinya Melania Trump positif Covid-19.

Sejak saat itu, presiden langsung dilarikan ke Pusat Medis Walter Reed untuk dites dan dirawat lebih lanjut.

Lalu pada Kamis (8/10/2020) lalu, Trump mengatakan kepada pembawa acara, Sean Hannity bahwa dia sudah melakukan hal yang baik, dikutip dari Insider

Baca: Trump Tolak Ikuti Debat Capres AS secara Virtual pada 15 Oktober 2020: Saya Tak akan Buang Waktu

Baca: Jalani Semua Terapi, Dokter Gedung Putih: Trump Dapat Kembali Ke Aktivitas Publik pada Sabtu

Presiden AS Donald Trump melepas masker saat dia tiba di Gedung Putih sekembalinya dari Walter Reed Medical Center, tempat dia menjalani perawatan untuk Covid-19, di Washington, DC, pada 5 Oktober 2020. (NICHOLAS KAMM / AFP)

Namun, dia tetap menghindari beberapa pertanyaan dan mengaku akan diuji lagi besok.

Terakhir kali Trump mengatakan hasil tesnya negatif Covid-19 adalah pada Mei silam.

Gedung Putih pun enggan mengungkap kapan sebenarnya Trump dinyatakan negatif corona sejak saat itu.

"Tes akan dilakukan besok, tes yang sebenarnya, karena tidak perlu tes sepanjang waktu," kata Trump.

Presiden juga mengumumkan rencananya untuk menggelar kampanye kemungkinan di Florida, Sabtu malam pekan ini.

Dia juga mengaku akan terbang ke Pennsylvania setelahnya.

Meskipun belum jelas apakah presiden tidak akan berpotensi menulari orang lain.

Trump sempat berdeham dalam wawancara ketika berbicara tentang bagaimana "surat suara yang tidak hadir itu baik-baik saja."

Dikutip dari CNN, Trump membahas banyak topik di acara Sean Hannity itu. 

Dia mempromosikan teori konspirasi, menjajakan kebohongan, dan meluncurkan serangan terhadap Demokrat dan media selama wawancara 25 menit.

Namun kondisi kesehatan presiden menjadi sorotan sepanjang bincang-bincang ini.

Selama wawancara, Hannity dua kali bertanya kepada Trump apakah dia telah dites virus corona sejak dia sakit minggu lalu, namun tidak dijawab Trump.

Trump malah mengatakan bahwa dia 'mungkin' akan diuji pada hari Jumat.

Analis politik Medhi Hasan menyindir jawaban Trump itu.

"Tandai tanggalnya, kami telah mencapai titik di mana bahkan Sean Hannity mengajukan pertanyaan sederhana kepada Trump yang tidak dapat atau tidak akan dijawab oleh presiden," cuitnya.

Bukan hanya komentar Trump tentang kesehatannya yang menarik perhatian.

Setidaknya dua kali selama wawancara, Trump menjeda kalimatnya dan karena batuknya.

Presiden bersikeras dia merasa baik dan mengatakan sebelumnya sudah menemui dokter.

Menurutnya dokter mengatakan kondisinya sudah sangat baik.

Trump Menolak Debat Capres Virtual

Presiden AS Donald Trump memilih tak hadiri debat jika acara itu berlangsung secara virtual.

Ini membuat pihak penyelenggara bingung lagi menyusun waktu yang tepat untuk Trump dan Joe Biden saling berhadapan.

Setelah Komisi Debat Presiden mengumumkan debat capres pada 15 Oktober akan diadakan secara virtual, Trump langsung menjawabnya.

Kepada Fox Bussines dia mengaku tidak ingin membuang waktu.

"Saya tidak akan melakukan debat virtual," kata Trump.

Di sisi lain, jubir Biden menyetujui format debat tersebut.

Namun karena presiden keberatan, pihaknya meminta komisi membuat debat pada 22 Oktober dengan format langsung.

Beberapa jam kemudian, manajer kampanye Trump Bill Stepien mengatakan bersedia menunda debat 15 Oktober dan memindahkan debat ketiga menjadi 29 Oktober.

Kombinasi gambar yang dibuat pada 29 September 2020 ini menunjukkan kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden AS Donald Trump berbicara selama debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio pada September. 29, 2020. (SAUL LOEB, Jim WATSON / AFP)

Baca: Kamala Harris Soroti Buruknya Penanganan Trump terhadap Covid-19, Mike Pence: Salahkan China

Baca: Serang Balik Harris, Pence Tuding Joe Biden Jiplak Rencana Trump Tangani Covid-19

Namun kampanye Biden menolak proposal pihak Trump.

"Donald Trump tidak membuat jadwal debat. Komisi Debat yang melakukannya," kata juru bicara kampanye Biden, Kate Bedingfield.

"Perilaku Trump yang tidak menentu tidak memungkinkan dia untuk menulis ulang kalender dan memilih tanggal baru yang dia pilih."

"Kami berharap dapat berpartisipasi dalam debat terakhir, yang dijadwalkan pada 22 Oktober, yang sudah terikat dengan tanggal debat terbaru dalam 40 tahun."

"Donald Trump bisa muncul, atau dia bisa menolak lagi. Itu pilihannya," kata Bedingfield.

Setelah itu, Stepien merujuk memo dokter Gedung Putih yang menyatakan Trump bisa melanjutkan aktivitas publik pada Sabtu.

Sehingga menurutnya debat harus diadakan secara langsung pada 15 Oktober, mendatang.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini