News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pakaiannya Dianggap Terlalu Vulgar, Wanita Ini Dipaksa Pakai Kaus Milik Pilot sebelum Naik Pesawat

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakaiannya Dianggap Terlalu Vulgar, Wanita Ini Dipaksa Pakai Kaus Milik Pilot sebelum Naik Pesawat

TRIBUNNEWS.COM - Seorang penumpang wanita di Southwest Airlines baru-baru ini mengungkapkan kekesalannya di media sosial.

Wanita itu mengklaim pihak maskapai penerbangan tersebut 'mengawasi' tubuhnya.

Bahkan memaksanya untuk menutupi bagian tubuh atasnya dengan kaus berlabel Southwest Airlines.

Dilansir The Independent, kaus itu merupakan bawaan pilot. 

Wanita itu diperlakukan demikian karena bajunya dinilai terlalu vulgar.

Kayla Eubanks dari Chicago menyebut staf mengatainya berpakaian 'cabul dan tidak sopan'.

Baca: Gara-Gara Baju Terlalu Terbuka dan Vulgar, Wanita Ini Dilarang Masuk Museum di Prancis

Baca: Beradegan Hot di Video Klip Singel Barunya, Loly Lovely: Menurut Aku Sih Enggak Vulgar

Pakaiannya Dianggap Terlalu Vulgar, Wanita Ini Dipaksa Pakai Kaus Milik Pilot sebelum Naik Pesawat

Mereka tidak mengizinkan Kayla naik ke pesawat karena dianggap melanggar aturan berpakaian maskapai.

"Kalian semua, aku baru saja ditendang dari penerbanganku di @SouthwestAir karena payudaraku 'cabul dan tidak sopan'," cuit Kayla di Twitternya.

"Aku diberi tahu bahwa penumpang (lain) mungkin melihat saya dengan pakaian saya dan merasa tersinggung."

Dalam cuitannya, Kayla juga berfoto di depan kaca untuk memperlihatkan pakaiannya kala itu.

Wanita berambut pendek ini tampak mengenakan tanktop berwarna hitam dipadu dengan rok panjang warna merah menyala.

"Saya benar-benar ingin tahu mengapa @SouthwestAir menjaga pakaian saya seperti ini," tambahnya.

Dia mempertanyakan kenapa maskapai penerbangan harus mengatur pakaian penumpangnya.

Kayla juga menyangsikan adanya dresscode untuk para penumpang pesawat di Southwest Airlines.

"Bagaimana bisa baju saya berpengaruh terhadap penerbangan, untuk saya sendiri, penumpang lain, atau bahkan pilot?"

"Kalian punya dress code untuk PELANGGAN yang membayar untuk naik pesawat? Itu adalah pengawasan konstan tubuh wanita bagi saya," ujar Kayla.

Pesawat Southwest Airlines (Yahoo Finance)

Lebih lanjut, Kayla meminta ditunjukkan aturan maskapai terkait masalah yang dialaminya ini.

Dia mengklaim aturan itu belum ada sampai 20 menit setelah dia ditahan.

The Independent berusaha menemukan aturan berpakaian atau kebijakan pakaian apa pun yang terdaftar di situs resmi Southwest Airlines.

Ada kebijakan yang berbunyi, bahwa pihak maskapai bisa menolak penumpang bila melakukan tindakan yang mengganggu.

"Terlibat dalam perilaku cabul atau terang-terangan tidak sopan, termasuk memakai pakaian yang cabul atau terang-terangan tidak sopan," bunyi aturan itu.

Kayla merekam perdebatannya dengan staf maskapai.

Staf itu menyarankan Kayla agar pindah penerbangan lain karena pakaiannya.

"Penerbangan akan ditutup dalam tiga menit, Anda tidak ingin mengenakan sesuatu?" kata staf dalam video Kayla.

Namun Kayla memaksa staf untuk memperlihatkan kebijakan soal pakaian ini.

Sayangnya staf itu menanggapinya dengan: 'Saya tidak bisa menemukannya'.

"Anda tidak mengizinkan saya naik pesawat karena kebijakan yang tidak dapat Anda buktikan?" tanya Kayla.

Kapten penerbangan kemudian diminta untuk turun tangan, hingga akhirnya meminjamkan kaus kepada wanita ini sehingga dia bisa naik ke pesawat.

Menurut cerita Kayla, penerbangannya ditunda dan dia diizinkan naik pesawat dengan syarat melapor ke pengawas bandara saat sudah sampai ke tujuan.

"Anda tidak memiliki banyak pakaian di atas," kata pengawas itu di video.

Pengawas bandara mengatakan bahwa Kayla tidak akan diizinkan terbang dengan Southwest Airlines jika dia mengenakan pakaian khusus itu suatu saat nanti.

Jubir Southwest Airlines mengatakan kepada The Independent bahwa Kayla sudah mendapatkan pengembalian uang dan permintaan maaf dari maskapai.

"Karyawan kami bertanggung jawab atas keselamatan dan kenyamanan semua orang di dalam penerbangan," jelasnya.

"Kami melakukan yang terbaik untuk mempromosikan lingkungan yang berpusat pada keluarga, dan kami mengandalkan pelanggan kami untuk menggunakan penilaian yang baik dan menerapkan kebijaksanaan saat bepergian."

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini