TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON D.C - Pejabat senior Angkatan Udara AS baru-baru ini mengonfirmasi kehadiran rudal hipersonik terbaru dengan kecepatan luar biasa. Rudal ini juga merupakan senjata hipersonik pertama dari Pentagon.
Dalam sebuah wawancara dengan Air Force Magazine tanggal 1 Oktober lalu, Mayor Jenderal Andrew Gebara, direktur rencana strategis Komando Serangan Global Angkatan Udara, menjelaskan bahwa rudal hipersonik mampu melesat dengan kecepatan hingga 6.000 mil per jam.
"Benda ini mampu melesat hampir 1.000 mil dalam 10-12 menit. Itu luar biasa," ungkap Gebara kepada Air Force Magazine, seperti dikutip Sputnik News.
Baca juga: Korea Utara Pamer Rudal Baru, Menhan AS: Ancaman Serius Terhadap Keamanan Dunia
Dengan kecepatan tersebut, rudal hipersonik AS ini mampu melesat 5.000 hingga 6.000 mi per jam, atau setara 6,5 sampai 7,5 kali kecepatan suara.
Rudal hipersonik AGM-183A Air-launching Rapid-Response Weapon (ARRW) akan melakukan peluncuran pertama pada akhir tahun 2021 mendatang.
Komandan Komando Serangan Global Angkatan Udara Jenderal Timothy M. Ray, juga mengatakan bahwa rudal hipersonik tersebut merupakan senjata hipersonik yang dimiliki Pentagon.
Sang jenderal berharap rudal hipersonik tersebut bisa mencapai kemampuan operasional awal dalam beberapa tahun mendatang.
"Senjata tersebut secara 'unik' akan dibawa oleh bomber B-52 Stratofortress, yang telah menerima sejumlah peningkatan baru yang memungkinkannya untuk menembakkan rudal jarak jauh," ungkap Ray.
Masih kalah cepat dari rudal hipersonik Rusia
Sputnik News menjabarkan bahwa rudal hipersonik AS masih belum mampu mengalahkan kecepatan rudal hipersonik Rusia.
Saat ini Rusia memiliki rudal hipersonik AWWR, masing-masing adalah Kinzhal yang mampu melesat 7.600 mil per jam (Mach 10), dan Avangard yang mampu melesat 15.300 mil per jam (Mach 20).
Satu rudal hipersonik lagi bernama Zircon, yang baru diuji coba pekan lalu, juga mampu melsat dalam level kecepatan Mach 8.