News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden dan Ketua Parlemen Kyrgyzstan Mundur, Perdana Menteri Baru Ambil Alih Kekuasaan

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sadir Japarov

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, BISHKEK-- Presiden Kyrgyzstan Sooronbai Jeenbekov mengundurkan diri pada Kamis (15/10/2020).

Transisi cepat tampaknya mengakhiri lebih dari seminggu kekacauan dan kerusuhan yang terjadi setelah pemilu yang disengketakan.

Sadyr Japarov, 51 tahun, yang dinobatkan sebagai perdana menteri minggu ini, mengatakan kepada para pendukung yang bersorak, ia telah mengambil kekuasaan presiden.

Hal ini terjadi menyusul pengunduran diri Jeenbekov dan ketua parlemen, Kyrgyzstan
yang jika tidak akan masuk daftar presiden berikutnya.

Baca juga: Konflik Armenia vs Azerbaijan di Nagarno-Karabakh: PM Armenia Akui Ada Banyak Korban

"Hari ini, Isayev menandatangani surat pengunduran diri. Semua kekuasaan presiden telah sepenuhnya diwariskan kepada saya hari ini," kata Japarov.

Aturan konstitusional mengatur ketua parlemen, Kanatbek Isayev, seharusnya mengambil alih kekuasaan presiden.

Beberapa jam sebelumnya, Jeenbekov menjadi presiden ketiga negara kecil Asia Tengah sejak 2005 yang digulingkan.

Baca juga: Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh Rapuh, Armenia-Azerbaijan Masih Silih Serang

Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan mengundurkan diri untuk mencegah kekerasan, yang katanya tidak akan terelakkan jika demonstran melakukan ancaman untuk berbaris di kompleksnya.

"Saya tidak ingin turun dalam sejarah Kyrgyzstan sebagai presiden yang menumpahkan darah dan menembaki warganya sendiri."

Konstitusi Kyrgyzstan mengatur pemilu memilih presiden baru harus digelar dalam waktu tiga bulan mendatang.

Japarov menjadi presiden sementara, untuk mengisi kekosongan kekuasaan.

Tak ada pertumpahan darah

Kirgizstan telah mengalami kekacauan sejak pemungutan suara parlemen 4 Oktober, yang ditolak oposisi setelah koalisi Jeenbekov dinyatakan sebagai pemenang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini