Ketika wanita yang merawat Mo meninggal, dia dibawa oleh Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA), organisasi amal di Inggris dan Wales yang berfokus pada kesejahteraan hewan.
RSPCA kemudian memeriksa microchip pada Mo.
Hingga akhirnya, ditemukan bahwa kucing tersebut adalah milik Izzy.
"Kami mendapat telepon kemarin dai RSPCA yang menemukannya di rumah seorang wanita tua yang telah meninggal, tidak jauh dari kandang kucing tempat dia hilang."
"Kami tidak tahu sudah berapa lama dia tinggal dengan wanita tua itu, tetapi dia tampaknya telah merawatnya dengan baik, jadi kami sangat berterima kasih untuk itu dan turut berduka bahwa dia telah meninggal," jelas Izzy.
Baca juga: Beli Kucing Savanna Rp104 Juta, Pasutri Ini Malah Dikirimi Anak Harimau Sumatera, Awalnya Tak Sadar
Baca juga: Kucing Tercebur Sumur Mengandung Gas Bercun Sedalam 8 meter di Cilandak
Kembalinya Mo
Kini, Mo dan Izzy telah bersatu kembali di Swansea setelah terpisah delapan tahun.
Meskipun dalam keadaan sehat, Mo agak waspada dengan dua kucing baru yang diadopsi keluarga Izzy.
"Hari ini, RSPCA yang luar biasa menyatukan kembali kami dengan anak laki-laki kami yang telah lama hilang," tulis Izzy di Twitter.
"Sejujurnya kami tidak pernah berpikir akan melihatnya lagi. Mukjizat bisa terjadi!" ujar mahasiswi perawat kesehatan mental tersebut.
Izzy juga tidak menyangka bahwa peristiwa yang dialaminya itu layaknya cerita-cerita di luar sana.
Ia mengatakan, dirinya sering mendengar cerita tentang kucing yang dipersatukan kembali dengan pemiliknya setelah bertahun-tahun terpisah.
Namun, dirinya tidak pernah berpikir bahwa itu akan terjadi kepadanya dan Mo.
"Jika bukan karena microchipnya dipindai dan diperbarui, dia tidak akan kembali kepada kami," imbuhnya.