TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Pemimpin Samsung Electronics Korea Selatan, Lee Kun-hee meninggal pada usia 78 tahun, Minggu (25/10/2020).
Lahir pada tahun 1942, Lee membantu mengembangkan bisnis mie ayahnya Lee Byung-chull menjadi bisnis teknologi terbesar Korea Selatan.
Lee Kun-hee, yang membangun Samsung Electronics menjadi raksasa global di smartphone, semikonduktor dan televisi, meninggal setelah menghabiskan lebih dari enam tahun di rumah sakit menyusul serangan jantung, demikian pernyataan perusahaan Samsung, seperti dilansir Reuters.
"Ketua Lee adalah seorang visioner sejati yang mengubah Samsung menjadi inovator dan raksasa industri terkemuka di dunia dari bisnis lokal awalnya," kata Samsung dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Pimpinan Grup Samsung Lee Kun-hee Meninggal Dunia, Ini Kiprahnya Semasa Hidup
Perusahaan tidak merinci penyebab kematiannya dan menolak untuk mengomentari apakah Lee meninggalkan surat warisan.
Selama masa hidupnya, Samsung Electronics berkembang dari pembuat TV tingkat kedua menjadi perusahaan teknologi terbesar di dunia berdasarkan pendapatan –sejajar dengan merek Jepang seperti Sony Corp, Sharp Corp dan Panasonic Corp dalam chip, TV, dan layar.
Samsung juga mengakhiri supremasi handset Nokia Oyj dan mengalahkan Apple Inc di smartphone.
"Warisannya akan abadi," kata Samsung.
Pemimpin karismatik Samsung Group dan orang terkaya di negara itu, tumbuh menjadi konglomerat terbesar Korea Selatan.
"Lee adalah sosok simbolis dalam kebangkitan Spektakuler Korea Selatan dan bagaimana Korea Selatan menganut globalisasi. Kematiannya akan diingat oleh begitu banyak orang Korea," kata Chung Sun-sup, kepala eksekutif perusahaan peneliti Chaebul.com.
Lee, yang berusia 78 tahun, adalah pemimpin generasi kedua dari pendiri Samsung.
Pemimpin partai yang berkuasa dan mantan perdana menteri Lee Nak-yon memuji kepemimpinan Lee.
Majalah Forbe menyebut total kekayaan bersih Lee adalah 20,9 miliar dolar AS.
Putra Lee, Jay Y. Lee, tersandung masalah hukum terkait suap mantan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye.
Lee ‘Junior’ menjalani hukuman penjara karena perannya dalam skandal penyuapan yang memicu pemakzulan mantan Presiden Park Geun-hye saat itu. Kasus ini diajukan banding, dijadwalkan dilanjutkan pada Senin (26/10/2020).
Masih belum jelas bagaimana tiga anak Lee dan istrinya akan membagi kekayaannya.
Banyak pihak khawatir masalah yang telah menyebabkan perseteruan keluarga seperti terjadi dalam beberapa tahun terakhir setelah kematian pendiri mereka.
"Sudah enam tahun sejak Lee dirawat di rumah sakit, jadi jika ada konsensus di antara anak-anak, Samsung akan melalui suksesi yang tenang. Jika tidak, akan kemungkinan terjadi perseteruan," kata Park Sang-in, seorang profesor di Seoul National University.
"Dengan kematian Lee, Samsung sekarang menghadapi ketidakpastian yang lebih besar atas warisan itu," katanya. (Reuters/The New York Times/Yonhap)