Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Seminggu sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan AS Mark Esper memperingatkan terkait 'ancaman' yang ditimbulkan oleh China.
Menurut AS, China akan mengancam keamanan dan demokrasi, serta memicu meningkatnya agresi dan aktivitas destabilisasi di kawasan Indo-Pasifik.
AS pun menandatangani pakta pertahanan penting dengan India terkait sejumlah hal.
Mulai dari berbagi informasi geospasial, perjanjian pertukaran dan kerja sama dasar, hingga perjanjian tentang komunikasi militer yang akan membantu meningkatkan interoperabilitas dan pertukaran data satelit.
Selama kunjungan dua hari mereka ke India yang berakhir pada Selasa waktu setempat, Pompeo dan Esper mengadakan pembicaraan bilateral dengan rekan mereka, dua menteri dari India yakni Menteri Luar Negeri Subrahmanyam Jaishankar dan Menteri Pertahanan Rajnath Singh.
Mereka bertemu melalui dialog 2 + 2 menteri, di mana keempatnya duduk bersama dengan anggota delegasi lainnya.
Baca juga: Bikin Pakta Pertahanan, AS-India Bergandengan Tangan Hadapi Pengaruh China
Dikutip dari laman asia.nikkei.com, Selasa (27/10/2020), pernyataan Pompeo ini diprediksi memicu ketegangan antara India dan China, yang telah terlibat dalam perselisihan selama berbulan-bulan di Ladakh timur, mempermasalahkan perbatasan Himalaya.
"Pagi ini kami mengunjungi Monumen Perang Nasional untuk menghormati laki-laki dan perempuan pemberani angkatan bersenjata India yang telah berkorban untuk demokrasi terbesar di dunia, termasuk 20 orang yang dibunuh oleh pasukan (Tentara Pembebasan Rakyat China) di Lembah Galwan pada bulan Juni," kata Pompeo, setelah pertemuan dengan para pemimpin India.
Ia kemudian menegaskan bahwa AS akan mendukung India dalam melawan China.
"Amerika Serikat akan mendukung rakyat India saat mereka menghadapi ancaman terhadap kedaulatan dan kebebasan mereka," jelas Pompeo.
Pompeo kembali membuat panas melalui pernyataannya yang menyudutkan China.
Baca juga: Sederet Senjata Canggih Buatan AS yang Dibeli Taiwan untuk Hadapi China
"Para pemimpin kami dan warga negara kami melihat dengan semakin jelas bahwa Partai Komunis China bukanlah teman bagi demokrasi, supremasi hukum, transparansi, atau kebebasan navigasi yang merupakan dasar dari Indo-Pasifik yang bebas, terbuka dan makmur," tegas Pompeo.
Tidak hanya Pompeo, Esper pun turut menekankan bahwa India dan AS akan berdiri bersama dalam mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka untuk semua.
"Terutama sehubungan dengan meningkatnya agresi dan aktivitas yang tidak stabil yang dipicu oleh China," kata Esper.
Perlu diketahui, Pompeo dan Esper meningkatkan serangan mereka terhadap kepemimpinan China, saat Presiden AS Donald Trump tengah berupaya mempertahankan posisinya sebagai orang nomor satu di AS dalam pemilu 3 November mendatang.
Petahana Trump akan melawan mantan Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Dalam pidato pembukaannya selama dialog 2 + 2, Pompeo mengaku kedatangannya dan Esper terkait pembahasan berbagai masalah.
"Kami bekerja sama dalam mengalahkan pandemi yang berasal dari Wuhan, untuk menghadapi ancaman Partai Komunis China terhadap keamanan dan kebebasan, hingga mempromosikan perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan," pungkas Pompeo.