News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AS Pertimbangkan Izinkan Huawei Terima Pasokan Chip untuk Bisnis Non-5G

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) bisa saja mengurangi sanksi kejamnya terhadap Huawei dengan membiarkan lebih banyak pemasok chip mengirimkan komponen ke perusahaan teknologi asal China itu.

Namun, ini bisa dilakukan selama kerja sama itu tidak digunakan untuk mengembangkan teknologi 5G.

Pernyataan ini disampaikan oleh Departemen Perdagangan AS selama pembicaraan dengan produsen semikonduktor.

Baca juga: BT Gantikan Huawei dengan Ericsson Di Jaringan Komunikasi Seluler 5G Inggris

Baca juga: Hadirkan Smart City, Arab Saudi Tandatangani Perjanjian AI dengan IBM, Alibaba, dan Huawei

Menurut seorang eksekutif semikonduktor yang terlibat dalam pembicaraan tersebut, lembaga itu telah memberitahu perusahaan dalam percakapan yang berlangsung baru-baru ini bahwa mereka bisa memasok chip ke Huawei namun ada syaratnya.

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (30/10/2020), lisensi untuk memasok Huawei ini bisa diberikan jika perusahaan semikonduktor itu dapat menunjukkan bahwa teknologinya tidak mendukung 5G.

Perlu diketahui, setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump memperketat pembatasan terhadap pembuat ponsel pintar sekaligus peralatan telekomunikasi terkemuka China, Huawei, para produsen semikonduktor wajib memperoleh lisensi dari AS jika ingin memasok ke Huawei.

Langkah tersebut tentunya mengancam bisnis ponsel pintar Huawei, yang sangat bergantung pada pasokan chip.

Selama ini Huawei dianggap sebagai ancaman keamanan bagi AS, karena diduga menjadi mata-mata pemerintah China.

Tidak mau kehilangan klien besarnya, perusahaan semikonduktor pun mencari cara untuk mendapatkan izin tersebut.

Samsung asal Korea Selatan (Korsel) dilaporkan telah memenangkan lisensi dari pemerintah AS untuk menjual 'beberapa produknya', yaitu dioda pemancar cahaya organik, atau layar OLED kepada Huawei awal pekan ini.

Bulan lalu, Intel dan AMD juga dikatakan telah diberikan lisensi untuk terus menjual beberapa pasokan ke perusahaan teknologi China tersebut.

Sementara banyak aplikasi serupa saat ini masih menunggu persetujuan, para eksekutif di dua perusahaan semikonduktor Asia mengatakan mereka optimis menerima lisensi tersebut.

"Sudah ditunjukkan kepada kami bahwa chip untuk perangkat seluler tidak menjadi masalah," kata salah satu dari mereka.

Beberapa analis mengatakan bahwa pelonggaran sanksi ini memang bisa memfasilitasi pemulihan untuk bisnis ponsel pintar perusahaan teknologi China itu.

Namun untuk perangkat 5G yang berkembang pesat ini tentunya masih terancam.

Seperti yang disampaikan seorang analis dari Jefferies Edison Lee bahwa sebenarnya Huawei tidak menimbulkan ancaman keamanan bagi AS.

"Kami yakin ini adalah indikasi kuat bahwa AS bermaksud untuk mengizinkan Huawei tetap berada di bisnis handset, karena seperti yang kami singgung, hal itu tidak menghadirkan ancaman keamanan nasional yang jelas bagi AS," kata Lee.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini