TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilu Amerika Serikat (AS) akan terlaksana pada 3 November 2020, di mana Donald Trump dari Partai Republik akan menghadapi Joe Biden yang merupakan politikus Partai Demokrat.
Lantas, bagaimana pengaruh hasil Pemilu Negeri Paman Sam tersebut ke Indonesia?
Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan mengatakan, pada dasarnya siapapun pemenang Pemilu AS, tidak berpengaruh besar pada kebijakan luar negeri United States of America (USA) terhadap Indonesia.
"Justru pemilihan sela Kongres dan Pemilu Senat yang menentukan garis kebijakan Partai Demokrat atau Republik yang berpengaruh langsung pada kebijakan luar negeri USA terhadap negara-negara yang punya kekhususan, seperti Indonesia," kata Farhan saat dihubungi Tribun, Jakarta, Jumat (30/10/2020).
Menurut Farhan, selama ini tidak pernah sekalipun Presiden Amerika Serikat bernada negatif kepada Indonesia, seperti yang dilakukan PM Australia Scott Morrison dengan meragukan pemerintah Indonesia terkait Covid-19.
Baca juga: Rekor Pemungutan Suara Awal Pemilu AS 2020: 80 Juta Lebih Warga Sudah Memilih
"Kehadiran kelompok-kelompok lobi politik dan bisnis yang dibawa oleh anggota Kongres atau Senator USA ke Indonesia nanti, akan memberikan pengaruh terhadap corak hubungan RI-USA," ujar politikus NasDem itu.
Oleh sebab itu, Farhan menyebut yang paling penting dilakukan Indonesia menyikapi dinamika di Amerika Serikat, yaitu bagaimana pemerintah menggerakan semua kreatifitas memanfaatkan secara optimal dua faktor penting hubungan RI dengan USA.
"Pertama, sentimen publik USA, dan kedua keseimbangan kekuatan dunia di regional Asia Tenggara, WTO, dan PBB," ucap Farhan.