"Penting bahwa debat diinformasikan oleh informasi yang baik."
Temuan ini pun langsung digunakan Joe Biden untuk menyerang Trump, menyebut presiden tidak menganggap virus corona serius.
"Dia bahkan merenggut ratusan nyawa dan memicu ribuan kasus dengan aksi unjuk rasa super yang hanya melayani egonya sendiri," kata juru bicara Biden, Andrew Gates.
Baca juga: Obama: Joe Biden Saudara Saya, Dia Akan Menjadi Presiden yang Hebat
Baca juga: Donald Trump Unggah Video Para Suporternya Kepung Bus Kampanye Joe Biden, Demokrat Sebut Intimidasi
Mantan Presiden Barack Obama juga mengutip studi tersebut pada Sabtu, saat tampil bersama Biden di Michigan.
Di sisi lain, Gedung Putih menyebut studi itu 'cacat' dan mengatakan bahwa itu ditujukan untuk mempermalukan pendukung Trump.
"Seperti yang dikatakan Presiden, penyembuhannya tidak bisa lebih buruk dari penyakitnya dan negara ini harus terbuka dengan berbekal praktik terbaik dan kebebasan memilih untuk membatasi penyebaran Covid-19," kata juru bicara Judd Deere.
Juru bicara kampanye Trump, Courtney Parella mengatakan para peserta kampanye diperiksa suhu tubuhnya dan diberi masker.
Pembersih tangan juga disediakan.
"Orang Amerika memiliki hak untuk berkumpul di bawah Amandemen Pertama untuk mendengar dari Presiden Amerika Serikat, dan kami mengambil tindakan pencegahan yang kuat untuk acara kampanye kami," kata Parella.
Lebih dari 9 juta orang di Amerika Serikat telah terinfeksi Covid-19 dan virus tersebut telah merenggut nyawa lebih dari 230.000 orang.
Investigasi CNN Ungkap Hal yang Sama
Berdasarkan investigasi CNN terhadap 17 kampanye Presiden AS Donald Trump, ditemukan, 14 daerah di sejumlah negara bagian mengalami peningkatan kasus Covid-19.
Setidaknya 82 persen daerah di negara bagian yang menjadi tuan rumah kampanye Trump itu mengalami lonjakan infeksi satu bulan setelah acara.
Sebanyak 17 acara kampanye itu berlangsung antara 17 Agustus hingga 26 September 2020.