TRIBUNNEWS.COM, TURKI - 71 orang dilaporkan tewas akibat gempa disertai tsunami di Turki dan Yunani, Senin (2/11/2020) dinihari WIB.
Hari ketiga bencana, tim pencarian dan penyelamatan menemukan lebih banyak korban jiwa daripada yang selamat di Izmir, kota terbesar ketiga di Turki.
Mereka terus mencari di delapan bangunan yang roboh, tetapi pencarian dihentikan di salah satu bangunan.
Pihak berwenang menetapkan struktur yang rusak di sebelah juga berisiko jatuh, memaksa penyelamat dan orang-orang yang menunggu di luar untuk mundur.
Baca juga: Kakek 70 Tahun Selamat Setelah 33 Jam Terjebak di Antara Reruntuhan Bangunan Akibat Gempa di Turki
Gempa itu berpusat di Laut Aegea di timur laut pulau Samos di Yunani. Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) menaikkan jumlah korban tewas Ahad di provinsi Izmir menjadi 69.
Badan itu mengatakan 949 orang terluka di Turki, dengan lebih dari 220 masih menerima perawatan.
Gempa juga menewaskan dua remaja di Samos dan melukai sedikitnya 19 orang lainnya di pulau itu.
Gempa tersebut memicu tsunami kecil yang melanda Samos dan distrik Seferihisar di Izmir, menenggelamkan seorang wanita lanjut usia.
Baca juga: Deretan Fakta & Penyebab Gempa Magnitudo 7 yang Guncang Turki: Lengkap dengan Video & Cerita Korban
Guncangan dirasakan di seluruh Turki barat, termasuk di Istanbul serta di ibu kota Yunani, Athena. Ratusan gempa susulan.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan 26 bangunan yang rusak parah akan dihancurkan di Izmir.
“Bukan gempa yang membunuh tapi bangunan,” tambahnya.
Sebelumnya, petugas penyelamat menarik hidup-hidup seorang pria berusia 70 tahun dari sebuah gedung yang runtuh pada Minggu (1/11/2020) atau sekitar 34 jam setelah gempa.
Baca juga: Korban Gempa Turki Bertambah Jadi 24 Orang dan 804 Luka-luka
Sedangkan seorang korban selamat berusia 73 tahun, Suzan Dere dari salah satu bangunan itu mengatakan berada di balkon lantai tiga ketika gempa.
Dia percaya setidaknya ada 50 orang di dalam gedung, yang juga memiliki kafe di lantai bawah.