News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Dalam 5 Minggu, Kasus Covid-19 di Eropa Berlipat Ganda hingga Capai Lebih dari 10 Juta Kasus

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas kesehatan dari layanan tanggap darurat medis membawa Eladio Lopes Brasil (79), yang terinfeksi virus corona baru, dengan tandu yang akan dipindahkan dengan kapal ambulans dari komunitas Portel ke rumah sakit di Breves, di pulau Marajo, negara bagian Para, Brasil, pada 25 Mei 2020. Layanan kapal ambulan memungkinkan pasien COVID-19 yang kritis dipindahkan di daerah yang sangat terpencil yang dikelilingi oleh air di Brasil.

TRIBUNNEWS.COM, LONDON -  Kasus Covid-19 di Eropa telah berlipat ganda hanya dalam kurun waktu lima minggu.

Menurut perhitungan Reuters pada Minggu (1/11/2020) kasus COVID-19 di Eropa mencapai 10 juta jiwa.

Angka tersebut membuat Eropa mendapatkan rekor sejarah buruk yang baru.

Pada bulan lalu, baik Amerika Latin dan Asia melaporkan lebih dari 10 juta total kasus di wilayah mereka.

Amerika Serikat memiliki lebih dari 9 juta kasus dengan penularan infeksi yang semakin cepat dan luas.

Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma.  (ANDREAS SOLARO / AFP)

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19: Eropa Kembali Terapkan Pembatasan Sosial, Amerika Serikat Dinilai Gagal

Baca juga: Kasus Covid-19 di Eropa Kembali Melonjak, Rumah Sakit Kewalahan Tampung Pasien

Sementara Eropa membutuhkan waktu hampir sembilan bulan untuk mencatat 5 juta kasus COVID-19 pertamanya.

Namun, 5 juta kasus berikutnya dilaporkan dalam waktu lima minggu, menurut analisis Reuters.

Dikutip dari CNA, dengan 10 persen populasi dunia, Eropa menyumbang sekitar 22 persen dari beban kasus global dari 46,3 juta infeksi.

Dengan lebih dari 269.000 kematian, wilayah ini menyumbang sekitar 23 persen jumlah kematian Covid-19 global dari hampir 1,2 juta nyawa hilang.

Di tengah kasus yang melonjak, Prancis, Jerman, dan Inggris telah mengumumkan lockdown nasional setidaknya untuk bulan depan yang hampir seketat pembatasan pada Maret dan April.

Petugas kesehatan dari layanan tanggap darurat medis membawa Eladio Lopes Brasil (79), yang terinfeksi virus corona baru, dengan tandu yang akan dipindahkan dengan kapal ambulans dari komunitas Portel ke rumah sakit di Breves, di pulau Marajo, negara bagian Para, Brasil, pada 25 Mei 2020. Layanan kapal ambulan memungkinkan pasien COVID-19 yang kritis dipindahkan di daerah yang sangat terpencil yang dikelilingi oleh air di Brasil. (TARSO SARRAF / AFP)

Baca juga: WHO: Butuh Solidaritas Dunia untuk Tangani Pandemi, Termasuk Bantu Negara Miskin Dapatkan Vaksin

Baca juga: Menurut WHO, Pandemi Covid-19 Baru Memasuki Fase Mengkhawatirkan

Portugal telah memberlakukan lockdown parsial, sedangkan Spanyol dan Italia juga memperketat pembatasan.

Menurut analisis Reuters, Eropa telah melaporkan lebih dari 1,6 juta kasus baru dalam tujuh hari terakhir.

Hampir setengah dari 3,3 juta yang dilaporkan di seluruh dunia, dengan lebih dari 16.100 kematian, melonjak 44 persen dibandingkan minggu sebelumnya.

Untuk setiap 10.000 orang di Eropa, lebih dari 127 kasus virus corona telah dilaporkan dan sekitar empat orang telah meninggal.

Di Amerika Serikat, ada 278 kasus dan tujuh kematian per 10.000 penduduk.

Para tenaga medis sedang memindahkan seorang pasien ke unit berbeda dari Covid-19 Unit di United Memorial Medical Center di Houston, Texas, (2/7/2020). Meski menjadi pusat kedokteran dengan banyak rumah sakit dan laboratorium penelitian, Houston terancam dibanjiri pasien Covid-19 di Texas yang melonjak. Amerika Serikat pada Kamis (2/7/2020) melaporkan ada lebih dari 55 ribu kasus baru Covid-19. (MARK FELIX / AFP)

Baca juga: Inggris Umumkan Lockdown Selama Sebulan Setelah Covid-19 Tembus 1 Juta Kasus

Baca juga: Cerita Pengamat Soal Dampak Covid-19 di Perancis dan Jerman, Restoran hingga Bioskop Tutup

Eropa Timur memiliki hampir sepertiga dari total kasus Covid-19 yang dilaporkan, jumlah kasus tertinggi.

Sementara Eropa Selatan memimpin jumlah kematian dengan sekitar 32 persen dari total kematian terkait virus corona di Eropa, masih menurut analisis Reuters.

Rusia adalah negara Eropa Timur yang paling parah terkena dampak dengan lebih dari 1,6 juta infeksi Covid-19.

Wakil Perdana Menteri Rusia, Tatiana Golikova mengatakan pada Rabu (28/10/2020) kapasitas tempat tidur rumah sakit mencapai 90 persen di 16 wilayah negara itu.

Pemerintah di seluruh Eropa telah mendapat kecaman karena kurangnya koordinasi dan karena gagal menggunakan jeda dalam kasus selama musim panas untuk meningkatkan pertahanan, membuat rumah sakit tidak siap.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini