TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Setidaknya 2,2 juta orang telah memberikan hak suaranya secara langsung ke TPS di New York menjelang hari Pemilihan Umum.
Hal itu disampaikan para pejabat Komisi Pemilihan Umum (KPU) AS pada Minggu (1/11/2020)--hari kesembilan dan terakhir pemungutan suara awal di negara bagian itu.
Di atas angka pemungutan suara awal, lebih dari satu juta pemilih telah mengembalikan surat suara via pos, kata pejabat KPU, membawa jumlah total suara yang sudah diberikan sebelum penghitungan suara hari Minggu hampir 3,3 juta.
Itu hampir 42% dari total suara dalam pemilihan presiden 2016 lalu.
Surat suara via pos harus sudah diterima pada sore hari pada Hari Pemilihan.
Surat suara dapat diproses sebelumnya di beberapa yurisdiksi mulai 29 Oktober, tetapi tidak dihitung hingga pemungutan suara ditutup pada 3 November.
Dilaporkan pula baru pertama kalinya New York mengizinkan pemungutan suara awal dalam pemilihan presiden.
Pemungutan suara awal berakhir Minggu sore dan New York tidak menawarkan opsi yang sama pada Senin (2/11/2020).
Masyarakat dapat memilih secara langsung di TPS pada Hari Pemilihan Umum, Selasa (3/11/2020).
Jarret Berg, seorang pengacara dan satu di antara pendiri organisasi nirlaba Vote Early New York, mengatakan pemungutan suara awal terbukti "sangat diperlukan."
Negara tidak mengizinkan pemungutan suara dini pada tahun 2016.
Baca juga: Tiga Hari Jelang Pemilu AS, Joe Biden Makin Terfavorit Kalahkan Trump
Baca juga: Obama: Joe Biden Saudara Saya, Dia Akan Menjadi Presiden yang Hebat
Anggota parlemen New York tahun ini mengizinkan pemilih untuk meminta surat suara via pos untuk pemilihan umum karena kekhawatiran di tengah pandemi virus corona.
Ada 280 tempat pemungutan suara awal di seluruh negara bagian, termasuk 88 di New York.
Di 35 kabupaten, hanya ada satu tempat pemungutan suara awal.
Para ahli pemilu memprediksi rekor 150 juta suara akan diberikan secara nasional, dengan tingkat pemilih lebih tinggi daripada dalam pemilihan presiden sejak 1908.
Jumlah pemilih New York secara keseluruhan diproyeksikan menjadi dua pertiga teratas dari 12 juta pemilih terdaftar. (AP)