TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Joe Biden dari Partai Demokrat memimpin sementara survei nasional jelang pemungutan suara Pilpres Amerika Serikat (AS), Selasa (3/11/2020).
Akan tetapi, Presiden AS Donal Trump bersikeras hasil itu salah dan Biden akan mengulangi kekecewaan Hillary Clinton seperti pada tahun 2016 silam.
Dilansir Channel News Asia, Biden, yang berusia 77 tahun itu, tengah menikmati keunggulannya dari Trump dalam survei nasional selama sebulan terakhir.
Namun perlu diingat, pemilihan presiden AS tidak ditentukan oleh popularitas.
Biden unggul di 538-member Electoral College, dimana tiap kota memiliki angka elektoral yang sebanding dengan yang merepresentasikan di DPR AS dan Senat.
Baca juga: Pilpres Amerika Serikat 2020: Kapan Pemungutan Suara Ditutup dan Kapan Surat Suara Akan Dihitung?
Nantinya, perolehan suara di wilayah yang cenderung memiliki swing voters seperti Florida dan Pennsylvania dapat menentukan pemenang yang akan menduduki White House.
Berikut update sementara survei nasional dan survei di wilayah yang cenderung memiliki swing voters :
Survei Nasional
Rata-rata survei nasional yang dirilis website RealClearPolitics (RCP) memberikan Biden keunggulan 6,8 persen dari Trump dengan angka 50,7 persen berbanding 43,9 persen.
Angka tersebut tak jauh berbeda dengan survei lain dari FiveThirtyEight.com, yang memberikan keunggulan pada Biden pula 8,4 persen secara nasional.
Keunggulan Biden secara nasional dua kali lipat melebihi keunggulan Hillary Clinton pada pemilihan 2016 silam.
Saat itu, Hillary harus kalah karena suara di Electoral College meski memenangkan survei-survei secara nasional.
Baca juga: Jajak Pendapat H-1 Pemilu AS: Biden Unggul Tipis Atas Trump di Florida
Florida
Di Florida, Biden memiliki keunggulan 1,7 persen dari Trump, berdasarkan rata-rata survei wilayah dari RCP.