Tujuannya adalah meningkatkan keraguan akan hasil pemilu, sehingga otoritas negara bagian tertekan dan mau membuka penyelidikan atau perhitungan suara ulang.
Hal ini akan memperpanjang proses dan berpotensi memberikan tim kampanye lebih banyak waktu menjalankan litigasinya melalui pengadilan.
Trump Bermain Golf saat Pengumuman Kemenangan Biden
Presiden Trump berada di lapangan golf di Sterling, Virginia tepat di saat media mengumumkan kemenangan Joe Biden, Sabtu lalu.
Sumber mengatakan, presiden secara pribadi tidak menyangkal hasil pemilu, meskipun dia melakukannya di depan publik.
Namun, dia terus mendorong pengacaranya untuk mengajukan gugatan hukum yang akan menunda sertifikasi formal hasil, dan membuat indikasi publik bahwa dia tidak siap menerima hasil pemilu.
Baca juga: Media China: Biden Menang, Ketegangan Hubungan dengan AS Mereda
Baca juga: Joe Biden Menang, Donald Trump Tertunduk saat Masuk ke Gedung Putih
Klarifikasi
Juru bicara kampanye Trump Jason Miller dalam cuitannya Minggu (8/11/2020) pagi membantah bahwa Kushner mendekati Trump, meskipun laporan CNN mendukung kabar itu.
"Cerita ini tidak benar," kata Miller.
"Jared telah menyarankan @realDonaldTrump untuk mengejar semua upaya hukum yang tersedia untuk memastikan keakuratannya," tambahnya.
Trump menegaskan dalam sebuah pernyataan dari kampanyenya bahwa Biden "bergegas untuk berpura-pura sebagai pemenang" dan bahwa persaingan masih jauh berjalan.
Pernyataan itu dirilis Trump beberapa jam setelah Biden keluar sebagai Presiden AS terpilih.
"Saya tidak akan berhenti sampai Rakyat Amerika mendapatkan penghitungan suara jujur yang layak mereka terima dan tuntutan Demokrasi," kata Trump dalam pernyataan itu, yang menjelaskan bahwa pertarungan hukum kampanye akan dimulai Senin.
Sementara itu, wakil manajer kampanye Biden-Harris, Kate Bedingfield, mengatakan pada Sabtu malam bahwa tidak ada komunikasi antara Biden dan Trump, maupun perwakilannya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)