TRIBUNNEWS.COM - Food, Drug and Administration (FDA) Amerika Serikat mengesahkan izin penggunaan darurat antibodi Covid-19 dari Eli Lilly & Co pada Senin (9/11/2020) waktu setempat.
Obatan Covid-19 dari Eli Lilly & Co merupakan eksperimental antibodi pertama pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit, yang berisiko sakit serius karena usia atau kondisi lain.
FDA menerangkan, pengobatan dalam satu kali infus dapat mengurangi kebutuhan rawat inap atau kunjungan ke ruang gawat darurat pasien Covid-19 yang beresiko tinggi.
Mengutip Reuters, obat tersebut merupakan antibodi monoklonal, kelas obat bioteknologi yang banyak digunakan yang dalam hal ini merupakan salinan antibodi yang diproduksi oleh tubuh manusia untuk melawan infeksi.
Baca juga: FDA AS Keluarkan Persetujuan untuk Remdesivir sebagai Pengobatan Covid-19
Baca juga: FDA Minta TikTok Hapus Semua Video Benadryl Challenge, Ada Unsur Berbahaya hingga Laporan Kematian
Perawatan serupa yang dikembangkan oleh Regeneron Pharmaceuticals Inc diberikan kepada Presiden AS Donald Trump, setelah dia terjangkit virus corona pada awal Oktober.
Pakar penyakit menular terkemuka di negara itu Dr Anthony Fauci mengatakan, pengobatan antibodi itu kemungkinan besar berkontribusi pada pemulihan Trump.
Gedung Putih, dalam pernyataan yang dikirim lewat email, memuji keputusan FDA sebagai "tonggak penting."
Regeneron juga mencari izin pengunaan darurat untuk dual-antibodi melawan Covid-19.
FDA mengatakan, antibodi Lilly dapat digunakan untuk siapa saja yang berusia di atas 65 tahun.
Terutama mereka yang baru-baru ini didiagnosis dengan Covid-19 ringan hingga sedang.
Lalu, pengobatan antibodi juga dapat diberikan untuk pasien berusia 12 tahun ke atas yang memiliki kondisi kesehatan mendasar yang membuat mereka berisiko terkena penyakit serius.
Baca juga: Masih dalam Tahap Pengujian, Vaksin Pfizer Disebut Memiliki Efektivitas Lebih dari 90%
Baca juga: Ada Tekanan Politik, FDA Akhirnya Setujui Pengobatan Covid-19 dengan Plasma meski Masih Diragukan
Segera Mendistribusikan Bamlanivimab
Lebih jauh, Lilly mengatakan akan segera mulai mengirimkan bamlanivimab melalui distributor AmerisourceBergen, tetapi alokasi regional obat akan ditentukan oleh pemerintah federal.
Pemerintah AS telah membeli 300.000 dosis pengobatan dan berkomitmen menyalurkannya gratis untuk orang Amerika.
Meski kemungkinan fasilitas kesehatan mungkin mengenakan biaya untuk administrasi produk.
Lilly mengantisipasi pembuatan antibodi hingga satu juta dosis bamlanivimab pada akhir tahun 2020.
Diharapkan persediaan ini dapat digunakan di seluruh dunia hingga awal tahun depan.
Lilly mengatakan pihaknya berencana untuk mengejar otorisasi serupa pada November untuk campuran dua antibodi, yang digambarkan dapat membantu mengurangi tingkat virus bahkan lebih dari pengobatan antibodi tunggal.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)