Vaksin dari Pfizer adalah vaksin eksperimental Covid-19 pertama yang dikembangkan yang bisa melampaui batas tersebut.
"Saya cenderung optimis. Saya telah mengembangkan vaksin selama lebih dari 35 tahun," kata Dr. William Gruber, wakil presiden senior penelitian klinis dan pengembangan vaksin di Pfizer.
"Tapi ini luar biasa, dan saya pikir kabar baik tidak hanya untuk potensi vaksin ini tetapi juga potensi vaksin lain yang sedang dikembangkan untuk COVID-19."
"Hasil mendekati harapan yang tinggi," ungkap Shane Crotty, profesor di Pusat Penelitian Penyakit Menular dan Vaksin Institut Imunologi La Jolla melalui email.
"Lebih dari 90% kemanjuran dalam mencegah penyakit, dengan 94 kasus COVID-19 untuk dievaluasi, itu adalah hasil yang sangat baik!"
"Akan lebih baik untuk melihat lebih banyak data, tetapi itu adalah angka yang sangat meyakinkan."
Baca juga: Vaksin Covid-19 Merah Putih akan Diuji Coba ke Hewan pada Desember 2020
Baca juga: Biotis Pharmaceuticals Suntikkan Ratusan Juta Dolar AS Ke Unair untuk Riset Vaksin Merah Putih
Meskipun menjanjikan, analisis belum cukup bagi Pfizer untuk meminta izin FDA untuk mendistribusikannya.
FDA telah memberi tahu produsen bahwa mereka menginginkan minimal dua bulan data tindak lanjut dari setidaknya setengah dari relawan.
FDA mengatakan alasan dari persyaratan tersebut adalah bahwa efek samping yang paling berbahaya dari vaksin terjadi dalam waktu dua bulan setelah mendapatkan suntikan terakhir.
Pfizer mengatakan bahwa data baru akan tersedia hingga minggu ketiga di bulan November.
Meski begitu, Pfizer tidak mengatakan seberapa serius kasus Covid-19 yang terjadi dalam penelitian tersebut, atau apakah ada di antara mereka yang memerlukan rawat inap.
Natalie Dean, seorang ahli biostatistik di University of Florida, mengatakan bahwa dia sangat optimis tetapi menunggu lebih banyak data.
"Masih banyak pertanyaan yang belum terjawa, seperti seberapa baik vaksin itu bekerja di berbagai kelompok usia, seberapa baik mencegah infeksi dan penyakit parah," tulis Dean dalam email ke NPR.
Uji coba vaksin Pfizer dikenal sebagai studi yang digerakkan oleh peristiwa.