News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korea Utara Dilaporkan Latih Lumba-lumba untuk Bersihkan Ranjau dan Serang Pasukan Katak Musuh

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi lumba-lumba - Korea Utara Dilaporkan Latih Lumba-lumba untuk Bersihkan Ranjau dan Serang Pasukan Katak Musuh

TRIBUNNEWS.COM - Muncul laporan bahwa Korea Utara melatih lumba-lumba untuk menjadi pasukan militernya.

Dilansir Daily Mail, mamalia laut itu ditugaskan untuk membersihkan ranjau dan menyerang pasukan katak dari musuh. 

Hal tersebut diungkap dalam sebuah citra satelit.

Menurut para ahli, rezim Korea Utara nampaknya menginginkan lumba-lumba sebagai bagian dari angkatan laut.

Bahkan penampungan lumba-lumba ada di pangkalan angkatan laut di Nampo, di pantai barat Korea Utara.

Demikian laporan dari citra satelit yang didapatkan Lembaga Angkatan Laut Amerika Serikat (USNI) nirlaba.

Baca juga: 5 Pemimpin Dunia Masih Bungkam atas Kemenangan Joe Biden, Vladimir Putin hingga Kim Jong Un

Baca juga: Kim Jong Un akan Beri Hukuman Bagi Warga Korea Utara yang Sisakan Makanan, Berikut Alasannya

Tangkapan layar yang diambil dari siaran KCNA pada 10 Oktober 2020 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara kepada peserta parade militer di alun-alun Kim Il Sung di Pyongyang. (KCNA VIA KNS / AFP)

Program Mamalia Laut Angkatan Laut dimulai sejak Oktober 2015 silam menurut gambar.

Fasilitas pelatihan lumba-lumba pertama kali terlihat pada citra satelit di perairan coklat, antara galangan kapal dan demaga bermuatan batu bara.

Di sekitarnya terlihat kapal-kapal perang.

Pangkalan lainnya lebih jauh yakni di sungai di tepi Nampo, dibangun pada Oktober 2016.

Menurut USNI, itu tampaknya digunakan sebagai tempat pembiakan lumba-lumba.

"Program tersebut kemungkinan merupakan bagian dari modernisasi luas angkatan laut yang telah terjadi di bawah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un," kata laporan itu.

Ilustrasi lumba-lumba pembunuh yang menjadi unit pasukan militer Iran. (Military.com/Blake Stilwell)

Angkatan Laut AS mempelopori pelatihan lumba-lumba dan hewa laut lainnya untuk keperluan angkatan laut.

Misalnya untuk mengidentifikasi dan mengambil ranjau atau melatih torpedo di dasar laut.

Mamalia laut ini juga bisa digunakan untuk menyerang pasukan katak musuh, atau dikenal sebagai penyelam militer.

Lumba-lumba bisa menandai pasukan ini untuk keperluan penyelidikan dan netralisasi.

Amerika Serikat dengan programnya yang berbasis di San Diego, telah mengerahkan lumba-lumba dan singa laut di Vietnam dan Teluk Persia.

Sampai saat ini, hanya Angkatan Laut Rusia dengan pangkalan di Kutub Utara dan Laut Hitam, yang mengikutinya.

Baca juga: Viral di Medsos, Kawanan Lumba-lumba Muncul di Perairan Pulau Biawak

Baca juga: Potongan Tubuh Lumba-lumba dengan Ukiran JUAN Terdampar di Pantai, Pelaku jadi Misteri

Ilustrasi lumba-lumba hidung botol, Kamis (15/10/2020). (Flickr/Pedro Madruga)

Rusia menggunakan Paus Beluga, lumba-lumba, dan anjing laut dalam program militer mereka.

Menurut USNI, kandang penangkaran yang ada di Korea Utara seukuran dengan penampungan untuk lumba-lumba.

USNI membandingkannya dengan penampungan lumba-lumba punya Angkatan Laut AS dan Angkatan Laut Rusia.

Ada kemungkinan penangkaran yang terlihat di Korea Utara adalah bagian dari peternakan satwa laut.

Dimana penangkaran ini dikelola oleh angkatan bersenjata Korea Utara.

Namun penangkaran yang muncul di citra satelit tidak konsisten dengan penangkaran hewan laut lain di Korea Utara, kata laporan itu.

Korea Utara juga dilaporkan melatih lumba-lumba untuk membuat dolphinarium di ibu kotanya, Pyongyang.

USNI berspekulasi bahwa karena tumpang tindih antara aparat militer dan sipil negara, program angkatan laut di Nampo dapat memanfaatkan infrastruktur.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini