Hal itu terbukti saat ia sengaja melewati jalan yang dipenuhi oleh para demonstran dengan mobilnya.
Kala itu, ia hendak pergi ke klub golf Virginia miliknya.
"Saya hanya ingin menjaga semangatnya dan memberitahu dia bahwa kami mendukungnya," kata seorang pendukung setia Trump, Anthony Whittaker dari Winchester, Virginia.
Di Delray Beach, Florida, ratusan orang juga memprotes dengan membawa beberapa spanduk.
Beberapa spanduk tertulis "Hitung setiap suara" dan "Kita tidak bisa hidup di bawah pemerintahan Marxis."
Baca juga: Puluhan Anggota Pasukan Pengamanan Presiden Donald Trump Terinfeksi Covid-19
Sementara di Lansing, Michigan, para pengunjuk rasa berkumpul di Capitol (parlemen AS) untuk mendengarkan seorang orator.
Ia dengan lantang menyerukan keraguan pada hasil yang memenangkan Biden di negara bagian dengan lebih dari 140.000 suara.
Polisi Phoenix memperkirakan adanya 1.500 orang yang berkumpul di luar Arizona Capitol.
Kemudian, para pengunjuk rasa di Salem, Oregon, juga berkumpul di Capitol.
Satu di antara orator di Washington adalah Marjorie Taylor Greene, anggota DPR dari Partai Republik yang baru terpilih di Georgia.
Ia merupakan sosok yang mengungkapkan pandangan rasis dan dukungan untuk teori konspirasi QAnon.
Dalam oratornya itu, ia mendesak orang-orang untuk berunjuk rasa dengan damai menuju Mahkamah Agung.
Baca juga: Trump Tepati Janji Kampanyenya Saat Memimpin AS, Bagaimana dengan Biden?
Disisi lain, pihak kepolisian menanggapi aksi unjuk rasa besar-besaran dengan penuh persiapan.
Pihaknya menutup sebagian besar jalanan di pusat kota.