TRIBUNNEWS.COM - Sekutu Presiden Donald Trump sedang memikirkan kemungkinan untuk mengakuisisi dan berinvestasi di outlet konservatif Newsmax demi mendirikan pesaing Fox News Channel, Wall Street Journal melaporkan.
Diskusi sedang berlangsung antara Newsmax dan Hicks Equity Partners, sebuah perusahaan investasi yang terhubung dengan Komite Nasional Republik, menurut Journal.
Kesepakatan itu akan mencakup layanan streaming video.
Pakar media percaya penonton "setia" Fox News telah beralih ke Newsmax setelah Fox menyatakan Joe Biden sebagai pemenang Pilpres Amerika 2020.
Baca juga: Puluhan Anggota Pasukan Pengamanan Presiden Donald Trump Terinfeksi Covid-19
Baca juga: Walau Tak Kunjung Akui Kekalahannya, Donald Trump Bakal Deklarasi Maju Pilpres Amerika Serikat 2024
Sejumlah media telah mendeklarasikan kemenangan Biden sejak 6 November lalu.
Namun Trump mengecam kemenangan Biden dan mengklaim Biden menang karena curang.
Newsmax telah mendukung Trump atas klaim yang tidak berdasar itu.
Outlet tersebut bahkan mulai membidik Fox News, mengkritik tuan rumahnya karena menentang klaim Trump, hasil pemilihan yang mendukung Biden tidak valid.
Trump kini telah menentang Fox News.
Padahal, Trump dulunya selalu membela Fox yang kerap disebut "media berita palsu".
"Peringkat siang hari @FoxNews benar-benar runtuh," tulis Trump minggu lalu.
"Siang hari di akhir pekan bahkan LEBIH BURUK."
"Sangat menyedihkan melihat ini terjadi, tetapi mereka lupa apa yang membuat mereka sukses, apa yang membuat mereka sukses."
"Mereka melupakan Angsa Emas. Perbedaan terbesar antara Pemilu 2016 dan 2020, adalah @FoxNews!"