Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perusahaan travel terbesar Jepang, JTB, mengumumkan Jumat ini (20/11/2020) akan mem-PHK sekitar 6500 karyawannya pada tahun 2021 sebagai dampak dari pandemi Corona.
"Selain penurunan jumlah karyawan alami akibat pensiun, kami akan merespons dengan mengajukan permohonan pensiun dini dan menghentikan perekrutan lulusan baru di tahun depan," ungkap Eijiro Yamakita, presiden JTB Jumat ini (20/11/2020).
Rincian 6500 orang diasumsikan 2.800 di Jepang dan 3700 orang yang ada di luar negeri.
Juga diumumkan bahwa mereka akan mengurangi 115 toko di Jepang pada tahun fiskal 2021.
Tentang rencana reorganisasi Eijiro Yamakita, presiden JTB, menanggapi bahwa upah karyawan juga akan dikurangi sebesar 30% dari pendapatan tahunan rata-rata dengan mengurangi bonus.
Sebagai hasil sementara keuangan September 2020 yang diumumkan pada hari Jumat ini (20/11/2020), penjualan turun 81,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 129,8 miliar yen, dan kerugian bersih yang menunjukkan laba akhir sebesar 78,1 miliar yen.
Dampak virus korona baru membuat permintaan perjalanan berkurang secara signifikan.
Sementara itu telah terbit buku baru yang sangat menarik, "Rahasia Ninja di Jepang" mengenai berbagai hal rahasia terkait "mata-mata" ninja yang beroperasi di Jepang sejak ratusan lalu lalu, informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com