TRIBUNNEWS.COM - Tiga perusahaan farmasi telah melaporkan hasil uji coba akhir yang memiliki efektivitas sekitar 62-95%.
Vaksin dari Universitas Oxford/AstraZeneca mengumumkan hasil fase ketiga pada 23 November lalu.
Hasil uji coba itu adalah yang terakhir atau final.
Pfizer/BioNTech adalah yang pertama mengumumkan hasilnya uji coba fase tiganya, disusul seminggu kemudian oleh Moderna, tetapi vaksin itu masih dalam uji coba.
Seperti yang dilansir Sky News, berikut adalah perbandingan kandidat vaksin Covid-19 dari Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca/Oxford.
Baca juga: Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca Kurang Efektif Dibandingkan Pfizer & Moderna, Tapi Ini Kelebihannya
Baca juga: Jika Vaksin Covid-19 Aman dan Halal, Nasaruddin Umar : Tidak Ada Alasan Menolak Vaksinasi
Perbandingan Vaksin
Vaksin AstraZeneca/Oxford bekerja seperti inokulasi tradisional dimana protein lonjakan virus disuntikkan ke dalam tubuh sehingga sistem kekebalan membangun respons jika virus yang sebenarnya masuk.
Baik suntikan Pfizer dan Moderna menggunakan teknologi yang dikenal sebagai mRNA.
mRNA masuk ke dalam urutan pembawa pesan dalam tubuh yang berisi instruksi genetik untuk sel orang yang divaksinasi agar menghasilkan antigen dan menghasilkan respons kekebalan.
Teknologi mRNA belum pernah digunakan sebelumnya dalam vaksin, yang memberikan solusi dan juga masalah.
Semua vaksin membutuhkan dua dosis, dengan Pfizer berjarak tiga minggu, sementara Moderna dan Oxford dengan jarak empat minggu.
Efektivitas
Data akhir dari vaksin Pfizer mengemukakan vaksin mereka menawarkan 95% perlindungan terhadap virus dalam 28 hari sejak dosis pertama.
Vaksin Pfizer juga terbukti 94% efektif di antara orang dewasa di atas usia 65 - yang umumnya lebih rentan.