Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - President & CEO Bursa Efek Tokyo atau Tokyo Stock Exchange (TSE), Koichiro Miyahara akan mundur untuk bertanggung jawab atas kesalahan sistem, yang terjadi 1 Oktober 2020 lalu.
"Perdagangan saham Tokyo dihentikan seharian tanggal 1 Oktober 2020 karena kesalahan sistem di TSE, membuat tidak ada perdagangan terjadi di satu hari tersebut, membuat Miyahara mengambil tanggungjawabnya dengan mengundurkan diri hari ini," kata sumber Tribunnews.com, Senin (30/11/2020).
Meskipun Miyahara mengundurkan diri hari ini, CEO pemilik TSE Japan Exchange Group, Akira Kiyota akan tetap dan akan menjabat sebagai presiden bursa.
Baca juga: Manajemen Buruk Pemerintah Antisipasi Covid-19 Membahayakan Penduduk Jepang
Koichiro Miyahara memulai karirnya dengan TSE pada 1988 dan menjabat sebagai President sejak 2015.
Badan Jasa Keuangan Jepang (FSA) mengeluarkan perintah perbaikan bisnis pada hari Senin (30/11/2020) ini.
Sebelumnya pada 1 Oktober 2020, kerusakan terjadi sebelum dimulainya perdagangan pagi di bagian sistem TSE yang membagikan data, seperti perdagangan dan harga saham. Sistem cadangan juga gagal dilakukan.
TSE memutuskan untuk menghentikan perdagangan sepanjang hari setelah berdiskusi dengan perusahaan sekuritas, meskipun diperkirakan sistem tersebut dapat beroperasi pada sore hari.
Baca juga: Operasional Restoran, Klub Malam dan Karaoke Dibatasi, Pemda Tokyo Jepang Subsidi Rp 54 Juta
Ini adalah pertama kalinya sistem saat ini "Arrowhead" memaksa penghentian perdagangan sepanjang hari.
Akibat kejadian tersebut, pihak TSE telah berupaya menemukan penyebab kesalahan untuk mencegah terulangnya masalah bekerjasama dengan Fujitsu, yang mengembangkan sistem tersebut.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com