TRIBUNNEWS.COM - Seorang komandan senior Korps Garda Revolusi Iran tewas dalam serangan drone di sepanjang perbatasan Suriah-Irak.
Serangan ini terjadi setelah pembunuhan ilmuan nuklir Iran yang dituding diserang agen Israel.
Demikian menurut laporan yang beredar luas di media berbahasa Arab, Senin (30/11/2020) seperti dilansir Times of Israel, Selasa (1/12/2020).
Sumber dinas keamanan Irak mengatakan kepada Al-Arabiya News yang berbasis di Saudi, bahwa serangan buah drone menewaskan Muslim Shahdan, seorang komandan senior di Korps Garda Revolusi Islam. Serangan drone itu menyasar mobil yang ditumpanginya.
Sumber lain di dinas keamanan Irak mengatakan kepada media al-Hadath yang berbasis di Lebanon, bahwa tiga rekan Muslim Shahdan turut tewas bersamanya.
Laporan-laporan itu tidak mengatakan siapa di balik serangan mematikan itu, yang dilaporkan terjadi pada sekitar Minggu dini hari atau Sabtu malam.
Baca juga: Komandan Pengawal Revolusi Iran Dikabarkan Tewas dalam Serangan Drone
Serangan itu adalah yang terbaru di tengah meningkatnya eskalasi dalam aksi militer selama beberapa minggu terakhir yang telah sebelumnya memakan korban seorang ilmuwan nuklir Iran dan laporan yang belum dikonfirmasi tentang serangan udara yang telah menewaskan pejuang pro-Iran atau pasukan Iran di Suriah. Serangan-serangan itu semua telah dikaitkan dengan Israel.
Dua pejabat keamanan Irak secara terpisah mengatakan, kendaraan Syahdan membawa senjata dan ditabrak tak lama setelah melintasi perbatasan dari Irak ke Suriah, lapor Reuters.
Israel dan AS telah menuduh Iran dan proksinya berusaha menyelundupkan senjata melalui Irak ke Suriah dan Lebanon untuk digunakan melawan negara Yahudi.
Pada Januari lalu, serangan drone AS menewaskan komandan senior Garda Revolusi Qassem Soleimani.
Iran merespons dengan menembakkan rudal ke pangkalan AS di Irak yang menyebabkan puluhan orang lukua-luka.(Times of Israel/Al-Arabiya News/ al-Hadath/Reuters)