News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Biden Janjikan Bantuan pada Pekerja AS Terdampak Pandemi, Trump Isyaratkan Pencalonan Pilpres 2024

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI -Joe Biden berbicara selama rapat umum kampanye di Minnesota State Fairgrounds pada 30 Oktober 2020 di St.Paul, Minnesota. Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), menjanjikan bantuan untuk kelompok pekerja yang terdampak pandemi Covid-19.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjanjikan bantuan untuk kelompok pekerja yang terdampak pandemi Covid-19.

Joe Biden, yang kurang dari dua bulan lagi dilantik, berjanji akan bertindak cepat untuk memerangi krisis kesehatan.

Mengutip Reuters, Biden berkata kepada kelompok pekerja dan pemilik bisnis, bahwa bantuan darurat yang disetujui oleh Kongres sebelum dia dilantik, akan menjadi 'uang muka'.

Sementara, Presiden AS k-45 Donald Trump, mengisyaratkan telah mulai merencanakan pencalonan dirinya pada Pilpres AS 2020.

Baca juga: Trump Kehilangan 130 Ribu Pengikut di Twitter sejak Kalah Pilpres, Joe Biden Kebanjiran Followers

Baca juga:  Trump Dikabarkan Tarik Puluhan Diplomatnya dari Irak Imbas Ketegangannya dengan Iran

Tampilan situs transisi Biden-Harris. residen terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjanjikan bantuan untuk kelompok pekerja yang terdampak pandemi Covid-19. (https://buildbackbetter.gov/)

"Tim transisi saya mengerjakan apa yang akan saya ajukan ke Kongres berikutnya, untuk mengatasi berbagai krisis yang kita hadapi, terutama krisis ekonomi dan Covid," papar Joe Biden kepada para pekerja di Delaware, AS.

Hingga hari ini, lebih dari 282 ribu orang di Amerika Serikat telah meninggal karena Covid-19.

Amerika Serikat memimpin dunia dalam jumlah infeksi lebih dari 14,5 juta.

"Saya tidak ingin Anda putus asa," kata Joe Biden kepada para pekerja.

"Tunggu, kita akan melalui ini," ucap Biden.

Baca juga: Donald Trump Isyaratkan Akan Mencalonkan Diri di Pilpres 2024: Sampai Jumpa Empat Tahun Lagi

Klaim Tak Berdasar Donald Trump

Di sisi lain, Trump masih saja berkali-kali menolak untuk mengakui hasil Pilpres AS pada 3 November 2020 kemarin.

Trump dan pengacaranya terus mengajukan gugatan hukum atas hasilnya, menuduh kecurangan Pilpres tanpa memberikan bukti.

Pejabat pemilihan negara bagian dan federal telah berulang kali mengatakan tidak ada bukti bahwa Pilpres AS 2020 telah dicurangi.

Sebagian besar tuntutan hukum yang diajukan Trump dan timnya telah ditolak oleh hakim.

"Kami mencoba melakukan empat tahun lagi," kata Trump.

"Kalau tidak, aku akan menemuimu dalam empat tahun," ungkap Trump.

Baca juga: Twitter Akan Serahkan Akun @POTUS kepada Joe Biden di Hari Pelantikan, Bahkan Jika Trump Tak Setuju

Presiden AS Donald Trump tiba untuk menyampaikan sambutan di pasar saham di Brady Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC pada 24 November 2020. (MANDEL NGAN / AFP)

Donald Trump Tak Berniat Hadir Pelantikan Joe Biden

Narasumber yang akrab dengan debat internal mengatakan, Trump berdiskusi dengan penasihatnya untuk tidak menghadiri upacara pelantikan Joe Biden pada 20 Januari 2021 mendatang.

Tetapi, ucap narasumber tersebut, Trump malah akan mengumumkan pencalonannya pada Pilpres AS 2024 mendatang.

Narasumber tersebut mengatakan belum ada keputusan terkait rencana ini.

Hanya segelintir presiden Amerika Serikat yang habis masa jabatannya lalu memilih melewatkan pelantikan penerus mereka.

Baca juga: First Lady Amerika Serikat, Melania Trump Tunjukkan Dekorasi Natal Gedung Putih

(Kiri) Donald Trump dari Partai Republik dan (Kanan) Joe Biden dari Partai Demokrat (Kolase Tribunnews (Instagram @realdonaldtrump dan @joebiden))

Transisi Kekuasaan Presiden AS

Pada Rabu (2/12/2020), Menteri Luar Negeri Georgia Brad Raffensperger mengatakan, jalan kemenangan Joe Biden makin jelas setelah penghitungan ulang di negara bagian tersebut.

Dia pun mengkritik Trump karena menyuarakan klaim palsu tentang Pilpres AS 2020.

Sementara itu, Joe Biden mulai menyusun kabinetnya.

Dalam wawancara dengan New York Times, Biden mengatakan, akan mencoba membantu menyelesaikan kebuntuan Kongres atas bantuan Covid-19 di Amerika Serikat.

"Ada lebih dari 10 juta orang di luar sana khawatir (bagaimana) mereka membayar hipoteknya," ucap Biden selama wawancara.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini