TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC - Joe Biden (78) mengumumkan bahwa pelantikannya sebagian besar akan dilakukan secara virtual, INDEPENDENT melaporkan.
Kemegahan dan upacara tradisional pada umumnya akan diganti dengan acara yang lebih mirip dengan Konvensi Nasional Demokrat musim panas ini.
Biden akan dilantik pada 20 Januari mendatang.
Pekerja konstruksi di Washington DC sudah membangun panggung di sekitar Capitol.
Tetapi pada hari Jumat (4/12/2020) waktu setempat, Biden mengatakan pelantikannya tidak seperti pelantikan presiden-presiden sebelumnya.
Baca juga: Trump Kehilangan 130 Ribu Pengikut di Twitter sejak Kalah Pilpres, Joe Biden Kebanjiran Followers
Baca juga: Susunan Kabinet Joe Biden: 9 Orang Diumumkan Sejauh Ini, Terbaru Ada Neera Tanden dan Janet Yellen
Ia mengatakan untuk tidak ada kerumunan di sepanjang mal, atau massa politisi dan simpatisan yang berdesakan di Capitol.
Sebaliknya, katanya, kehadiran akan sangat diminimalisasi, dengan adanya jarak sosial.
Pada hari Kamis, Biden ditanya oleh CNN apakah dia ingin Donald Trump, yang belum menyerah atas hasil pemilu, untuk menghadiri pelantikannya.
Biden berkata, meskipun secara pribadi dia tidak peduli apakah saingan beratnya hadir, dia merasa kehadiran Trump "penting".
Artinya, kehadiran Trump dapat menunjukkan akhir kekacauan, bahwa ada perdamaian dalam proses transfer kekuasaan dengan pihak yang bersaing.
Tradisi Hari Pelantikan
Pelantikan kental dengan tradisi, tapi sebagian besar mungkin ditinggalkan tahun ini karena pandemi.
Biasanya, presiden yang sudah selesai menjabat akan mengundang presiden yang baru utuk masuk ke Gedung Putih.
Mereka lalu minum teh dan kemudian melakukan perjalanan bersama ke kebaktian pelantikan.