TRIBUNNEWS.COM - Sebuah penyakit misterius sedang menyerang negara India.
Setidaknya 300 orang jatuh sakit di Eluru, distrik Godavari Barat, negara bagian Andhra Pradesh.
Mereka termasuk anak-anak, yang bahkan beberapa di antaranya berusia 4 tahun.
Dilansir Indian Express, para warga mulai sakit mendadak sejak Sabtu (5/12/2020) malam waktu setempat.
Para pasien mengalami berbagai gejala.
Menurut dokter setempat, gejala-gejala tersebut mulai dari mual hingga jatuh pingsan.
Baca juga: Dua Penerbangan di India Ditunda Gara-Gara Ada Sarang Lebah Badan Pesawat
Baca juga: Ilmuwan China Sebut Punya Bukti Kuat Covid-19 Berasal dari India, Bukan Wuhan
Baca juga: China Ingatkan Munculnya Penyakit Misterius Sejenis Pneumonia yang Lebih Berbahaya dari Covid-19
"Orang-orang yang jatuh sakit, terutama anak-anak, tiba-tiba mulai muntah setelah mengeluhkan matanya terbakar."
"Beberapa dari mereka pingsan atau kejang," kata seorang petugas medis di Rumah Sakit Pemerintah Eluru.
Petugas medis tersebut juga mengatakan, ada pasien yang sempat dalam kondisi kritis saat dibawa masuk pada Sabtu.
Namun, semua pasien kritis kini kondisinya membaik.
Lebih dari 100 tempat tidur tambahan telah disiapkan di Rumah Sakit Pemerintah Eluru jika ada lebih banyak pasien yang datang.
Sejumlah tempat tidurpun dikosongkan apabila dibutuhkan dalam kondisi darurat.
Sementara lima orang dipindahkan ke rumah sakit pemerintah di Vijayawada untuk perawatan yang lebih baik.
Baca juga: Lima Pasien Covid-19 Tewas Akibat Kebakaran Rumah Sakit di India
Baca juga: India Bakal Produksi Lebih dari 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Asal Rusia Sputnik V
Dugaan Penyebab Penyakit Misterius
Para pejabat India mulanya mencurigai air minum yang terkontaminasi atau polusi udara sebagai penyebabnya.
Pihak oposisi Partai Telugu Desam (TDP) menegaskan, pencemaran air minum menyebabkan masyarakat jatuh sakit.
Kepala TDP, Chandrababu Naidu, menuntut penyelidikan yang tidak memihak dan menyeluruh atas insiden tersebut.
"Dengan lebih dari 250 orang kini terkena dampak, situasi di Eluru semakin memburuk.
Saya menuntut penyelidikan yang tidak memihak dan menyeluruh atas insiden tersebut.
Banjir, topan atau perawatan kesehatan, Pemerintah YSRCP tidur siang dalam situasi darurat.
Bisakah ada kegagalan yang lebih disayangkan & lebih besar dari ini?
Insiden pencemaran air Eluru menyerukan deklarasi Darurat Kesehatan di Andhra Pradesh. Cukup," tulisnya di akun Twitter-nya, @ncbn, Minggu (6/12/2020).
Menteri Kesehatan, A Kali Krishna Srinivas, menyebut, kontaminasi air atau polusi udara bukanlah penyebabnya, setelah pihaknya mengunjungi daerah-daerah di mana warga jatuh sakit.
Srinivas juga mengatakan, hasil pengujian sampel air tidak ditemukan adanya kontaminasi.
Sementara itu, sampel darah dan swab telah dikirim untuk analisis laboratorium.
"Tidak ada infeksi virus yang terdeteksi. Semua pasien negatif Covid-19."
"Ini adalah penyakit misterius dan hanya analisis laboratorium yang akan mengungkapkan apa itu," ujarnya.
"Semua pasien telah bebas dari bahaya. Dari 300 orang yang terkena dampak, sekitar 125 orang telah dipulangkan pada Minggu malam," imbuh Srinivas.
Dia juga mengatakan, tim dokter telah dilarikan dari Vijayawada untuk membantu dokter setempat dan menyelidiki penyebab penyakit tersebut.
"Kamp medis sedang didirikan untuk memberikan perawatan kepada pasien."
"Survei pintu ke pintu dilakukan untuk memantau kesehatan mereka," kata Srinivas.
Gubernur Andhra Pradeh, Biswabhusan Harichandan, turut menyatakan keprihatinannya atas insiden tersebut.
Ia menanyakan kepada pemerintah daerah tentang kondisi warga yang dirawat di rumah sakit.
Harichandan juga mengarahkan pejabat departemen medis dan kesehatan untuk mencari tahu alasan di balik banyaknya orang yang tiba-tiba jatuh sakit, dan mengambil tindakan untuk menghindari kejadian terulang kembali.
Sementara itu, Ketua Menteri Andhra Pradesh, YS Jagan Mohan Reddy, dikabarkan akan mengunjungi Eluru pada Senin (7/12/2020) pagi waktu setempat untuk melihat situasi.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)