Baca tanpa iklan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan Kepala Partai Komei koalisi pemerintah Jepang, Natsuo Yamaguchi, sepakat untuk menaikkan biaya asuransi pengobatan kalangan lanjut usia (75 tahun ke atas) dari 10 persen menjadi 20 persen.
"Kalangan usia lanjut (lansia) tersebut dalam perhitungan asuransi, sebelumnya dengan pendapatan 2 juta yen atau lebih, maka akan kena beban biaya kenaikan premi asuransi 20 persen di masa depan, yang semula direncanakan naik hanya 10 persen," ungkap sumber Tribunnews.com, Rabu (9/12/2020).
Disepakati kedua pemimpin itu kemarin bahwa model tersebut akan dikenakan kepada sekitar 3,7 juta lansia usia 75 tahun ke atas.
Implementasinya akan dilakukan pada Oktober 2022.
"Kami meminta orang tua yang mampu membayar beban supaya beban anak muda yang masih aktif beraktivitas tidak terlalu berat nantinya," tambahnya.
Baca juga: Perawat SDF Jepang Pertama Kali Diterjunkan ke Rumah Sakit Asahikawa
Pemerintah berencana menyusun laporan akhir yang mencakup reformasi kelembagaan di Dewan Peninjau Jaminan Sosial Semua Generasi dan membuat keputusan kabinet.
Perdana Menteri Yoshihide Suga yang menekankan pengurangan beban generasi pekerja itu, tadinya bersikeras pada rencana penghasilan tahunan 1,7 juta yen atau lebih.
Sedangkan Partai Komei telah mengusulkan agar dikenakan dengan dasar penghasilan lebih dari 2,4 juta yen.
Namun keduanya akhirnya sepakat, kenaikan asuransi itu dikenakan pada lansia yang berbasis penghitungan penghasilan 2 juta yen setahun.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com