Namun merujuk pada tindakan yang baru-baru ini diambil oleh otoritas China pada beberapa produk impor dari Australia, ia bersikeras bahwa mereka menerapkan aturan sejalan dengan hukum dan peraturan China.
Sebelumnya, ketegangan antara kedua negara telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagian besar dimulai setelah Australia melarang raksasa telekomunikasi asal China, Huawei dan ZTE terlibat dalam peluncuran 5G negara itu.
Hubungan kedua negara ini pun semakin memburuk setelah Australia menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul wabah virus corona (Covid-19) pada April lalu.
Langkah-langkah itu yang membuat China menuding bahwa anggota parlemen Australia bertindak atas perintah dari AS.
Sementara itu, ketegangan diprediksi mereda setelah kedua negara tergabung menjadi bagian dari salah satu blok perdagangan bebas terbesar di dunia, dengan 15 negara menandatangani kesepakatan besar yang dikenal sebagai Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) pada November lalu.