Di antara pasang surut diplomatik, baik Erdogan dan Netanyahu terlibat dalam seruan berkala yang tampaknya dirancang untuk kepentingan domestic masing-masing.
Tahun lalu, Erdogan membandingkan kebijakan Palestina Israel dengan holocaust, membuat Netanyahu menuduhnya sebagai seseorang yang "membantai Kurdi di negaranya".
Kabar baru pemulihan hubungan diplomatic Turki-Israel lewat penunjukan Dubes Ufuk Ulutas ini dicapai setelah kepala intelijen masing-masing negara bertemu.
"Mereka mungkin pada prinsipnya setuju normalisasi bertahap, jadi saya berharap retorika ini berhenti dan para pemimpin berhenti berkomunikasi melalui media," kata mantan diplomat senior Turki kepada Al Jazeera.
Israel Tidak Terlalu Antusias Memulihkan Hubungan
Namun, Gallia Lindenstrauss, peneliti senior di Institut Studi Keamanan Nasional Universitas Tel Aviv, mengatakan kembalinya Dubes Turki tidak akan mengurangi kecurigaan antara kedua pihak.
Menurutnya Israel terlihat kurang antusias di proses perbaikan hubungan kedua negara. "Kedua pemimpin juga mendapat manfaat secara internal dan eksternal dari perang retorika di antara mereka,” kara Gallia.
“Oleh karena itu, ketika kesempatan muncul lagi, mereka cenderung menggunakan retorika yang berapi-api sekali lagi," imbuhnya.
Turki adalah negara mayoritas muslim pertama yang mengakui negara Israel pada 1949. Selama periode pascaperang negara-negara tersebut menikmati hubungan yang hangat sebagai dua kekuatan non-Arab yang berorientasi barat di wilayah tersebut.
Pemerintah Turki sebelum 2002, atau sebelum Partai Keadilan dan Pembangunan dan Erdogan berkuasa, umumnya membina kerja sama luas di bidang pertahanan, perdagangan, dan pariwisata.
Erdogan mengunjungi Israel pada 2005, menawarkan diri sebagai mediator perdamaian atas pendudukan Palestina.
Tetapi serangan Israel di Gaza pada tahun 2008-2009 memperburuk hubungan kedua negara. Turki menggambarkan serangan itu sebagai terorisme yang disponsori negara.
Meskipun demikian, perdagangan tahunan antar negara telah berkisar antara US $ 4,5 miliar dan US $ 6 miliar selama delapan tahun terakhir.
Selama 10 bulan pertama tahun ini, menurut data Badan Statistik Turki, nilai transaksi perdagangan kedua negara lebih dari US $ 5 miliar.