Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyatakan, mutasi virus corona SARS-CoV-2 merupakan hal yang harus dicermati.
Ia menilai kondisi itu bisa mempengaruhi penanggulangan pandemi.
Baca juga: Belanda Larang Perjalanan Udara dari Inggris Antisipasi Strain Baru Virus Corona Penyebab Covid-19
"Adanya mutasi dalam situasi wabah virus ini adalah situasi yang lazim. Namun juga harus dicermati," ujar Dicky.
Dicky menuturkan mutasi virus corona membuktikan bahwa kehadiran vaksin bukan menjadi jaminan atau kunci pandemi Covid-19 selesai.
Dia melihat virus corona SARS-CoV-2 seperti virus influenza yang vaksinnya terus diperbarui karena terus mengalami mutasi.
Terkait dengan kondisi itu, Dicky mengingatkan semua pihak menganut skenario terburuk. Misalnya, dia menyebut pelaksanaaan strategi dasar 3M dan 3T harus terus dilakukan hingga keluar dari pandemi.
Dicky menambahkan pandemi Covid-19 masih akan berlangsung lama. Dia meminta semua pihak tidak mengabaikan 3M dan 3T.
Dia juga berkata vaksin adalah bagian dari salah satu solusi mengatasi pandemi.
Lebih dari itu, dia mengingatkan mutasi virus corona SARS-CoV-2 yang mengalami mutasi bisa masuk ke Indonesia.
Oleh karena itu, kehati-hatian sangat diperlukan. Misalnya, menerapkan 3M dan 3T. Kemudian menjaga perbatasan hingga membaca informasi dari ahli dan media yang bisa dipercaya.
"Panik berlebih juga tidak boleh. Kita waspada bukan berarti panik," ujar Dicky.(tribun network/ras/fit/dod)