TRIBUNNEWS.COM - Absennya Jack Ma pendiri Alibaba dari pandangan publik dalam dua bulan terakhir menarik perhatian.
Pasalnya, Jack Ma juga melewatkan episode terakhir dari acara TV di mana dia tampil sebagai juri.
Mengutip Al Jazeera, hilangnya Jack Ma dari acara tersebut pun memicu spekulasi di media sosial, di mana dia berada?
Sebelum dia tak terlihat beberapa bulan ini, Jack Ma mengkritik sitem regulasi China dalam pidatonya, yang menempatkannya pada jalur bertentangan dengan para pejabat.
Baca juga: Tak Hanya Jack Ma, Ini Daftar Pengusaha yang Hilang dan Tewas Setelah Kritik Pemerintah China
Baca juga: Fakta Terbaru Jack Ma Menghilang, Diduga Dipenjara atau Mati Setelah Kritik Pemerintah China
Akibatnya, pendanaan perdana senilai 37 miliar dolar untuk cabang fintech Ant Group Alibaba ditangguhkan.
Financial Times Jumat kemarin melaporkan, posisi Jack Ma sebagai juri di acara bisnis Afrika telah digantikan.
Seorang juru bicara Alibaba mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Senin bahwa perubahan itu karena konflik penjadwalan, menolak komentar lebih lanjut.
Baca juga: Miliarder Jack Ma Hilang dari Reality Show Buatannya setelah Mengkritik Sistem Perbankan China
Baca juga: Fitur Pengenal Wajah Uighur Alibaba Tuai Kontroversi
Meski Ramai Dibicarakan, tapi Tidak Jadi Trending di China
Sementara liputan berita tentang ketidakhadiran Jack Ma dari pandangan publik memicu spekulasi di Twitter, yang diblokir di China.
Ketidakmunculan Jack Ma bukanlah topik trending yang signifikan di media sosial di China daratan, di mana topik sensitif tunduk pada sensor.
Regulator China telah memusatkan perhatian pada bisnis Jack Ma sejak pidatonya di bulan Oktober.
Regulator meluncurkan penyelidikan antitrust ke Alibaba dan memerintahkan Ant untuk mengguncang bisnis pinjaman dan keuangan konsumen lainnya termasuk pembentukan perusahaan induk terpisah untuk memenuhi persyaratan modal.
"Saya pikir dia telah diberitahu untuk bersembunyi," kata Duncan Clark, Ketua Konsultan Teknologi BDA China yang berbasis di Beijing.
“Ini adalah situasi yang cukup unik, lebih terkait dengan skala Semut dan kepekaan terhadap regulasi keuangan,” katanya.
Saham Alibaba yang terdaftar di Hong Kong turun 2,15 persen pada Senin (4/1/2021).
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)