News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Pilpres Amerika Serikat: FBI Diminta Selidiki Donald Trump yang Memohon Suara Tambahan di Georgia

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump melambaikan tangan saat dia naik ke Air Force One sebelum berangkat dari Dobbins Air Reserve Base di Marietta, Georgia pada 4 Januari 2021. Dua anggota Kongres Demokrat meminta FBI untuk membuka penyelidikan kriminal sesegera mungkin setelah Donald Trump terdengar di telepon memohon kepada pejabat untuk mencarikannya suara tambahan di Georgia.

TRIBUNNEWS.COM - Dua anggota Kongres Demokrat meminta FBI untuk membuka penyelidikan kriminal sesegera mungkin setelah Donald Trump terdengar di telepon memohon kepada pejabat untuk mencarikannya suara tambahan di Georgia.

Dilansir Sky News, anggota DPR Ted Lieu dan Kathleen Rice menulis surat kepada Direktur FBI, Christopher Wray.

Dalam surat, tertulis bahwa mereka "percaya Donald Trump terlibat dalam ajakan, atau konspirasi untuk melakukan sejumlah kejahatan pemilu".

Dalam rekaman telepon yang diperoleh media Amerika, Donald Trump terdengar berkata ia tidak mungkin kalah suara di Georgia.

Selama panggilan telepon selama satu jam itu, Trump meminta 11.780 suara untuk bisa ditemukan bagaimana caranya.

Baca juga: Rekaman Telepon Trump Memohon Dimenangkan Pejabat Georgia Viral, Demokrat Minta FBI Selidiki

Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Jimin BTS Berduka | Viral Rekaman Suara Donald Trump Minta Dimenangkan

Presiden AS Donald Trump melambaikan tangan saat dia naik ke Air Force One sebelum berangkat dari Dobbins Air Reserve Base di Marietta, Georgia pada 4 Januari 2021 (MANDEL NGAN / AFP)

Lieu dan Rice mengutip sejumlah kode hukum yang mereka klaim mungkin dilanggar oleh Trump.

Salah satunya menggambarkan seseorang yang berusaha untuk "mencabut atau menipu penduduk suatu negara dari proses pemilihan yang dilakukan secara adil dan tidak memihak".

Sementara itu, pria yang berbicara dengan Trump pada hari Sabtu, sekretaris negara bagian Georgia Brad Raffensperger, mengatakan ia sebenarnya enggan untuk menerima telepon itu.

"Saya tidak pernah percaya apakah pantas untuk berbicara dengan presiden tetapi dia memaksa. Saya kira dia menyuruh stafnya menekan kami - mereka ingin menelepon," kata Raffensperger kepada ABC News, Senin (4/12021).

"Dia (Trump) yang berbicara paling banyak, kami mendengarkan sebagian besar," tambah Raffensperger, seorang Republikan.

"Data yang dia miliki benar-benar salah."

"Dia memiliki ratusan orang yang dia bilang meninggal tetapi mencoblos. Kami menemukan dua. Itu hanya contoh datanya yang buruk."

Selama panggilan telepon, Trump terdengar menyebutkan serangkaian teori konspirasi yang tak beralasan.

Presiden bahkan menyebut agar Raffensperger dimintai pertanggungjawaban pidana jika dia menolak menemukan ribuan surat suara telah dihancurkan secara ilegal di Fulton.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini