TRIBUNNEWS.COM - Seorang petugas Polisi Capitol AS tewas setelah menderita luka-luka dalam kerusuhan pro-Trump yang terjadi pada hari Rabu di Washington, D.C., kata polisi Capitol Kamis (7/1/2020) malam waktu setempat.
Sedikitnya empat warga sipil juga tewas, termasuk tiga orang yang menurut polisi mengalami keadaan darurat medis dan satu wanita yang ditembak mati oleh polisi.
Seperti yang dilansir CBS News, Petugas Polisi Capitol Amerika Serikat bernama Brian D. Sicknick, terjun mengatasi kerusuhan pada hari Rabu, 6 Januari 2021, di Capitol AS.
Ia terluka saat terlibat secara fisik dengan pengunjuk rasa, kata polisi Capitol dalam sebuah pernyataan.
Sicknick sempat kembali ke kantor divisi tetapi kemudian pingsan.
Ia lalu dirawat di rumah sakit namun meninggal sekitar jam 9:30 malam pada hari Kamis, kata polisi.
Baca juga: Dianggap Tak Bisa Kendalikan Massa Trump, Kepala Kepolisian Capitol AS Mengundurkan Diri
Baca juga: Detik-detik Kerusuhan di Gedung Capitol AS yang Menewaskan 4 Pendukung Donald Trump
Kematiannya akan diselidiki oleh Cabang Pembunuhan Departemen Kepolisian Metropolitan, Kepolisian Capitol, dan mitra federal.
Sicknick bergabung dengan polisi Capitol pada Juli 2008, dan baru-baru ini bertugas di Unit Responden Pertama Departemen, kata pihak berwenang.
Kronologi Kerusuhan di Capitol
Lebih dari 50 petugas terluka ketika massa pendukung Donald Trump menyerbu Capitol, memaksa evakuasi anggota parlemen yang tengah menghitung suara Electoral College, menurut Walikota DC Muriel Bowser.
Kekacauan terjadi di Capitol saat para pengunjuk rasa menerobos gedung.
Empat warga sipil tewas dalam serangan itu, termasuk seorang wanita California yang ditembak oleh petugas polisi Capitol yang berpakaian preman, menurut Departemen Kepolisian Metropolitan.
Polisi menghadapi kritik luas masyarakat karena dianggap gagal menghentikan para perusuh memasuki Capitol.
Banyak warga yang membandingkan cara tanggapan polisi berbeda dari taktik yang digunakan terhadap pengunjuk rasa Black Lives Matter selama musim panas.
Karena merasa gagal melaksanakan tugas, Kepala Polisi Capitol Steven Sund mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis sore.
Departemen Kepolisian Metropolitan menangkap 68 orang pada Rabu dan Kamis pagi, terutama karena melanggar jam malam yang diberlakukan oleh walikota kota.
Hampir semua, kecuali satu dari mereka, yang ditangkap tinggal di luar Washington.
Polisi Capitol A.S. juga menangkap 14 orang lain selama kerusuhan tersebut.
Buntut Massa Trump Serbu Capitol, Menteri Hingga Pejabat Gedung Putih Ramai-Ramai Mundur
Menteri Perhubungan Amerika Serikat (AS) Elaine Chao dan Menteri Pendidikan Betsy DeVos mengundurkan diri, Kamis (7/1/2021) waktu setempat.
Pengunduran diri ini sebagai protes atas kerusuhan di Capitol AS oleh para pendukung Presiden Donald Trump.
Chao, yang juga istri Pemimpin Partai Republik Senat Mitch McConnell, mengatakan dalam sebuah email kepada stafnya, bahwa dirinya menyayangkan terjadinya penyerangan gedung Capitol.
Chao, yang juga istri Pemimpin Partai Republik di Senat Mitch McConnell, mengatakan kerusuhan dan penyerbuan gedung Capitol sangat mengusik dirinya.
"Itu telah sangat mengganggu saya dengan cara yang tidak dapat saya sisihkan," ujarnya.
Baca juga: Dianggap Tak Bisa Kendalikan Massa Trump, Kepala Kepolisian Capitol AS Mengundurkan Diri
Dia mengatakan pengunduran dirinya akan berlaku pada Senin (11/1/2021).
Dalam surat kepada Trump, DeVos mengatakan serangan terhadap Capitol tidak dapat dikonstensikan.
"Tidak salah lagi dampak retorika Anda terhadap situasi ini, dan itu adalah titik balik bagi saya," tulisnya, seraya menambahkan pengunduran dirinya akan efektif hari Jumat (8/1/2021).
Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari pengunduran diri DeVos.
Dengan kurang dari dua minggu tersisa masa pemerintahan Trump, banyak pejabat sudah menyatakan mengundurkan diri setelah para pendukung Trump menyerang Capitol pada Rabu (6/1/2021) dalam tuntutan akhir yang sia-sia untuk mencegah pengesahan kemenangan presiden terpilih Joe Biden.
Sebelumnya, Wakil penasihat keamanan nasional Matt Pottinger, seorang pejabat penting tentang kebijakan China Trump, berhenti tiba-tiba pada Rabu (6/1/2021) buntut aksi kekerasan para pendukung Trump di Capitol.
Baca juga: Resolusi Pemakzulan Terhadap Donald Trump Siap Rilis, Anggota Parlemen Teken Tanda Tangan
Jejaknya kemudian diikuti oleh Ryan Tully, direktur senior untuk urusan Eropa dan Rusia di Dewan Keamanan Nasional.
Kepala staf Ibu Negara Melania Trump, Stephanie Grisham, juga mengundurkan diri pada hari Rabu.
Dua sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Sekretaris Sosial Gedung Putih Rickie Niceta juga mengundurkan diri, seperti halnya Sarah Matthews, Wakil sekretaris pers Gedung Putih.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Srihandriatmo Malau)