Mengutip Reuters, Kim Jong Un mengusulkan untuk mengurangi ketergantungan pada impor, menumbuhkan hampir setiap industri dan mereformasi cara kerja pejabat.
Namun, menurut analisis, rencana baru tersebut tidak mungkin mampu membalikkan pertumbuhan ekonomi Korea Utara yang semakin memburuk.
Baca juga: Iran Ingatkan Korea Selatan Tidak Mempolitisasi Penyitaan Kapal Tanker
Baca juga: Gaya Rambut Kiano Disebut Mirip Aktor Korea, Baim Wong: Inilah Sebab Istri Sering Nonton Korea
Sehingga, kata Chad O'Carroll, CEO Korea, Risk Group, yang memantau Korea Utara hal ini justru menyulitkan Kim Jong Un untuk memenuhi janji-janjinya yang tinggi dan "berpotensi memotong sumber daya yang tersedia untuk proyek-proyek militer yang berharga".
"(Tidak) ada minat yang jelas dalam reformasi, keringanan sanksi atau pembukaan ekonomi," katanya dalam sebuah cuitan di Twitter.
Sejak Kim Jong Un berkuasa pada 2011, standar hidup meningkat bagi banyak orang Korea Utara, karena pasar berkembang dan barang-barang konsumen menjadi lebih banyak tersedia.
Tetapi sekarang, negara ini menghadapi situasi yang paling menantang sejak bencana kelaparan di 1990-an dan proyek-proyek seperti resor wisata, zona ekonomi hingga rumah sakit besar tampaknya terhenti.
4. Pompeo Nyatakan Houthi sebagai Kelompok Teroris, Dikhawatirkan akan Perburuk Krisis Yaman
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan, Washington menyebut militan Houthi yang didukung Iran di Yaman sebagai organisasi teroris.
Sebelumnya, langkah ini telah diperingatkan oleh kelompok bantuan karena dapat melumpuhkan upaya penanganan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Mengutip NBC, dalam pernyataan yang dirilis Minggu malam (10/1/2021), Mike Pompeo menjelaskan bahwa penunjukkan militan Houthi sebagai kelompok teroris mulai berlaku pada 19 Januari 2021, sehari sebelum Presiden terpilih Joe Biden dilantik.
Baca juga: DPR Menekan Mike Pence untuk Mencopot Donald Trump, Pemakzulan Dilakukan Jika Wapres Tak Bertindak
Baca juga: Trump Memilih Tak Datang, Mike Pence Akan Hadiri Pelantikan Presiden Terpilih Joe Biden
Mike Pompeo mengatakan, dia juga bermaksud menunjuk tiga pemimpin kelompok itu, Abdul Malik al-Houthi, Abd al-Khaliq Badr al-Din al-Houthi dan Abdullah Yahya al Hakim sebagai teroris internasional.
“Penunjukan ini akan memberikan alat tambahan untuk menghadapi aktivitas teroris dan terorisme oleh Ansarallah,” katanya.
Pernyataan Mike Pompei ini mengacu pada kelompok yang juga dikenal sebagai Houthi.
(Tribunnews.com)